Aku akan tersenyum. Bukan karena akhirnya aku mendapatkanmu kembali, tapi karena aku tahu kamu baik-baik saja. Dan jika kabar itu tak pernah datang, aku tetap akan tersenyum. Karena aku pernah mencintai dengan sepenuh hati, dengan cara yang paling manusiawi: menunggu dalam doa, setia dalam diam.
Jadi biarkan aku tetap di sini. Di pelataran doa, di teras harapan, di ruang paling sunyi yang hanya bisa dijaga oleh hati yang mencinta tanpa pamrih. Aku tak butuh kepastian, aku hanya ingin tetap menjadi seseorang yang---jika suatu hari kamu ingat, kamu tahu bahwa ada satu hati yang tidak pernah berhenti mengharapkan kebahagiaanmu.
Dan setiap malam, sebelum tidur, aku masih berdoa:
"Ya Tuhan, jika aku tidak bisa menjadi alas kaki dalam langkahnya,
setidaknya jadikan aku desir angin yang mendorongnya maju.
Berkatilah dia, hari ini, esok, dan seterusnya."
Aku di sini. Masih.Â
Dengan sabar.
Dengan doa.
Dengan cinta yang tetap diam---tapi hidup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
