Peserta didik madrasah tidak hanya cerdas akademik (IQ) tetapi Kuat emosinya (EQ). selain itu juga cerdas spiritualnya (SQ). Matang spiritual dapat dicapai melalui penguasaan IQ dan EQ tersebut. Melalui pendekatan social emotional learning, diharapakan madrasah berkontribusi membangun ketangguhan peserta didik. Madrasah juga harus menyediakan layanan konseling dan ruang aman bagi peserta didik. Pendidikan yang menyentuh hati, membangun madrasah yang peduli dan berbudaya.
Sedangkan, Kurikulum Berbasis Cinta dibangun atas lima nilai utama yang disebut Panca Cinta, yakni: Cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa, Cinta kepada Diri dan Sesama, Cinta kepada Ilmu Pengetahuan, Cinta kepada Lingkungan, dan Cinta kepada Bangsa dan Negeri (hubb al-wathan).
Kurikulum Berbasis Cinta bukan sekadar transformasi kurikulum, tapi gerakan nilai. Sebuah upaya menciptakan ruang belajar yang mengasah nalar sekaligus menghidupkan nurani. Sebuah langkah berani menuju masa depan pendidikan yang tidak hanya membentuk pemimpin, tetapi juga hati dan karakter bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI