Ini hanya langkah biasa. Kutulis di akhir sore. Senja di ujung mata.Â
Ada perlu beberapa adaptasi sebelum menulis puisi. Engkau perlu adaptasi pada sunyi, sangsi dan keindahan alami.
 Engkau juga mesti bisa mendengar suara suara tak lazim yang bermain di benakmu. Begitulah perihal adaptasi.Â
Selebihnya tuliskan saja. Puisi ada saat engkau tuliskan, kata sang bijak.Â
Gambarlah setiap peristiwa dan sampaikan perspektifnya dalam lirik narasimu yang bebas.Â
Selesaikan dengan tuntas. Sampai engkau puas dan dijangkau oleh semesta.Â
Selebihnya, ikhlaskan!Â