Senja yang Buram
*****
Diam diam, Â pada bagunan yang mencakar dan mimpi yang membakar,
Senja kita terus berulang
dalam kecupan waktu, akhir waktu yang berduri.
Peradaban kita yang mekanik
seakan begitu melelahkan.
Mungkin, Â sebaris senja,
akan jadi penantian yang baru
tanpa konfrontasi, Â tanpa hujatan
tanpa bayangan hegemoni.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!