Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Diary

Rencana Buku: 300 Jam di Kompasiana, Jelajah Ruang Instalasi

14 September 2021   20:35 Diperbarui: 14 September 2021   22:01 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi.tampilan profil.dokpri.

300 Jam di Kompasiana: Instalasi Empat Ruang Dimensi. ini merujuk pada skala terbit per artikel. Yang ditampilkan hanya sebagian besarnya saja. Akhir pekan ketiga September, penulis genap 2 Bulan bergabung dan berinteraksi bersama KNers lainnya.

1. Ruang Instalasi Kata

Ruang ini mencakup beberapa puisi ,yang saya hadirkan semodern mungkin, dengan tetap menimbang prinsip prinsip dasar puisi:

Arsip penyair
Semangkuk sup untuk hatimu
Sebaris Emha, Cak Nun
Olahraga untuk Apa?
Sekuncup Bunga
Berfikir tentang dirimu
Isyarat Hujan
Panduan menulis puisi
Isyarat dari kedalaman
Otak Belanda
Sastra pada mulanya
Yang berlalu tak sekadar berlalu
Aku kalah
Gagagasan Indonesia Emas
Peristiwa saat hujan
Pelajaran puisi:rukun dan hakikatnya
Riwayat sakit
Taman dan hujan
Doaku pagi ini
Sajak dan puisi
Tubuh Puisi
Berendam di kolam
Kosmologi puisi

2. Ruang Instalasi Karya Pilihan

Berikut adalah DIANTARA beberapa karya yang dipilih secara administratif oleh Tim Kompasiana:
aku tidak menulis puisi esok hari
Romantisme abad 12
Siang di ruang tunggu
Ruang instalasi dan beberapa peristiwa di dalamnya
Dari monolog ke monolog
Motivasi level atas
Semangkuk Soto dan Kenangannya yang Berlipat
Epilog waktu
Berjalanlah ke Tepian Barat Aceh
Aku dan Lima Peristiwa yang Memantul di Kepala.
Profil senja
Postmodernisme dalam Ironi
Apa sujudmu hari ini?
Malam seperti menghardikku
Hari hari tanpa Puisi
Sesaat puisi, manusia virtual
Matahari tidak sedih
Monolog Kemarau
Jangan ada kemarau di hatimu
Sedalam apa hasratmu?
Simpan kemaraumu!
Datanglah ke kotaku, anak anak kehilangan sungai dan sawah.
Pertemuan dua sepi
Beribu butir sepi
Ibadah dan kreativitas

3. Ruang Instalasi Gagasan

Bagian ini berisi beberapa opini ringan dan telaah.

Proses Kreatif:Bingkai peristiwa dalam semangkuk Soto
Telaah unsur diksi dan peristiwa pada Ladang" Goenawan Mohamad
Telaah Tangan Waktu, Puisi Sapardi
Menjadi Produktif atau Komoditas
Mulai dari nol untuk Kesempatan hari ini
Kita perlu menangis sebagaimana kita perlu tertawa
Pola Efektifitas Waktu versi Imam Al Ghazali
Upaya Mempertahankan Gairah Hidup
Jangan takut dengan mimpi
Humor  Nasrudin, mampu melihat dalam gelap.
Upaya melembagakan puisi
Menjadi Generasi Milineal yang Produktif
Atomik Kepemimpinan
Harga Kebahagiaan
Pengalaman si Merdeka saat wawancara kerja.
Telaah-Apresiasi: Peristiwa Hujan di Mata Mas Ali M.
Persona intuitif
Beberapa pekerjaan di Kompasiana
Berfikirlah sederhana
Praktik intuitif
Pengalaman intuitif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun