Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Nulis di Kompasiana Melahirkan Buku dan Banyak Rezeki

18 Maret 2024   09:27 Diperbarui: 18 Maret 2024   09:28 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini salah satu buku ontologi yang saya tulis bersama teman-teman kompasioner. Itu Jokowi yang dulu bukan yang sekarang. Dokumen Pribadi SZ.

Lagi iseng-iseng lihat catatan, note, di HP ketemu buku- buku ontologi yang pernah saya tulis bersama teman- teman kompasioner beberapa tahun yang lalu dan buku- buku tersebut menjadi koleksi di perpustakaan pribadi, perpustakaan kecil-kecilan yg saya kasih nama Pustaka " Syafagib Sabes", gabungan nama saya, istri, anak, mantu dan cucu.

Adapun 4 Buku Ontologi yang Saya tulis  dengan teman-teman Kompasione ditulis pada waktu saya masih di tempat kerja di Moskow, dan satu buku yang ditulis ketika sudah di Indonesia. Ternyata menerbitkan buku-buku tak semudah dibayangkan, ada pernak- pernik yg mesti dilalui.

Dari mulai seleksi naskah, pengeditan, persetujuan dengan penulis, perjanjian ketika buku akan ditertibkan dan lain sebagainya. Benar kata orang, tak ada sesuatu kesuksesan diraih dg ongkang- ongkang kaki. Buku dalam bentuk ontologi saja prosesnya panjang, padahal itu tulisan kroyokan, bukan tulisan sendirian.

Ini 4 buku ontologi yg Saya tulis bersama teman di kompasioner:
1. Jokowi( Bukan ) untuk presiden. Terbit pertama tahun 2013, 11 tahun yg lalu, diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo, Kompas, Gramedia.
2. Kami tak lupa Indonesia. Terbit pertama tahun 2014, 10 tahun yang lalu. Diterbitkan oleh Penerbit Bentang( PT Bentang Pustaka).
3. Ahok untuk Indonesia. Terbit pertama tahun 2014,10 tahun yang lalu. diterbitkan oleg PT Elex Media Komputindo, Kompas, Gramedia.
4. 150 Kompasioner menulis. Terbit pertama tahun 2021. Diterbitkan olwh Pimedia, Bandung.

Sedangkan berikut ini hasil tulisan- tulisan di www.kompasiana.com/virays, tidak terasa tahu-tahu sudah lebih dari seribu artikel saya tulis, tepatnya 1293 artikel sejak 2010, tepatnya 10 Februari 2010, 14 tahun yang lalu, di luar bayangan saya ketika menulis, saya kaget juga kok bisa sebanyak itu, padahal niat awalnya adalah mengisi waktu kosong di tengah- tengah pekerjaan yg berjubel kata org Betawi, saking banyak pekerjaan, sampai sering flu berkepanjangan dan keluar darah dari hidung. Stress tapi tidak dirasakan, ayo kerja, kerja dan kerja, mungkin begitu saat kerja dulu.

Apa lagi menjelang ditutupnya tempat kerja, kata yg punya kuasa sih, ga ada lagi murid atau murid makin sedikit, sedang biaya untuk tetap hidup itu tempat kerja besar, jadi harus ditutup dan dipindahkan ke Belanda, mulanya di Moskow. Maka tinggal dua orang yg dipekerjakan, di tempat tersebut.

Pimpinan kerja sudah dipulangkan lebih dahulu ke tanah air, bersamaan saat itu ada covid 19, lagi-lagi menurut orang Betawi, kerja pontang panting dg dua atasan yg kalau dilawan bisa aja, tapi sudah keluar ancaman, tidak mau tandatangan bila ada urusan surat menyurat tentang ke pulangan ke tanah air, itu kata wakil puncak pimpinan di kantor, saya ga sebut namanya, males. Repot memang jadi bawahan, yg ada kesalahan, apa lagi sebelumnya banyak "kompor". Wah kalau ditulis semua makin panjang ceritanya. Dan lebih miris lagi kerja bertahun-tahun tidak dapat pesangon sepeserpun, lalu kenapa tak menggugat? Orang kecil lawan raksasa, bisa-bisa belum bersuara sudah diinjak. Akh biarkan itu masa lalu, yang penting sekarang happy dan masih bisa menulis.

Oke, kita balik tentang buku yg bisa ditulis dan E-book yg saya hasilkan berkat kompasiana. Trims kompasiana. Oya dengan jasa kompasiana saya bisa diajak gabung di PJMI( Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia) tidak bermaksud geer, tapi memang itu faktanya. Juga berkat menulis di kompasiana saya diajak gabung, bersinergi, katanya, ke FKULUM( Forum Komunilasi Ulama Umaro) se Kecamatan Cakung, Jaktim, padahal saya bukan anak santri, bukan anak pesantren. Ya sudah diterima saja, sambil cari ilmu, pengetahuan, wawasan dan nambah teman.

Inilah Ebook yang juga saya hasilkan dari menulis kompasiana.
1. Rusia selayang pandang
2. Buat apa sakit hati
3. Pelangi di Langit Moskow
4. Obat Penawar Hati yg gelisah
5. Ketika Tuhan Diprotes dia tetap menyayangi hambaNya.

Semua tulisan tersebut bisa dilacak dijejak digital, terutama di www.kompasiana.com/virays. Oya di www.google.com juga bisa diklik : Syaripudin Zuhri Moskow. Itu nama unik di Moskow, hanya satu-satunya. Tulisan" tersebut banyak dikopas di berbagai web, baik yg mencantumkan nama Bapak dan tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun