300 Jam di Kompasiana: Instalasi Empat Ruang Dimensi. ini merujuk pada skala terbit per artikel. Yang ditampilkan hanya sebagian besarnya saja. Akhir pekan ketiga September, penulis genap 2 Bulan bergabung dan berinteraksi bersama KNers lainnya.
1. Ruang Instalasi Kata
Ruang ini mencakup beberapa puisi ,yang saya hadirkan semodern mungkin, dengan tetap menimbang prinsip prinsip dasar puisi:
Arsip penyair
Semangkuk sup untuk hatimu
Sebaris Emha, Cak Nun
Olahraga untuk Apa?
Sekuncup Bunga
Berfikir tentang dirimu
Isyarat Hujan
Panduan menulis puisi
Isyarat dari kedalaman
Otak Belanda
Sastra pada mulanya
Yang berlalu tak sekadar berlalu
Aku kalah
Gagagasan Indonesia Emas
Peristiwa saat hujan
Pelajaran puisi:rukun dan hakikatnya
Riwayat sakit
Taman dan hujan
Doaku pagi ini
Sajak dan puisi
Tubuh Puisi
Berendam di kolam
Kosmologi puisi
2. Ruang Instalasi Karya Pilihan
Berikut adalah DIANTARA beberapa karya yang dipilih secara administratif oleh Tim Kompasiana:
aku tidak menulis puisi esok hari
Romantisme abad 12
Siang di ruang tunggu
Ruang instalasi dan beberapa peristiwa di dalamnya
Dari monolog ke monolog
Motivasi level atas
Semangkuk Soto dan Kenangannya yang Berlipat
Epilog waktu
Berjalanlah ke Tepian Barat Aceh
Aku dan Lima Peristiwa yang Memantul di Kepala.
Profil senja
Postmodernisme dalam Ironi
Apa sujudmu hari ini?
Malam seperti menghardikku
Hari hari tanpa Puisi
Sesaat puisi, manusia virtual
Matahari tidak sedih
Monolog Kemarau
Jangan ada kemarau di hatimu
Sedalam apa hasratmu?
Simpan kemaraumu!
Datanglah ke kotaku, anak anak kehilangan sungai dan sawah.
Pertemuan dua sepi
Beribu butir sepi
Ibadah dan kreativitas
3. Ruang Instalasi Gagasan
Bagian ini berisi beberapa opini ringan dan telaah.
Proses Kreatif:Bingkai peristiwa dalam semangkuk Soto
Telaah unsur diksi dan peristiwa pada Ladang" Goenawan Mohamad
Telaah Tangan Waktu, Puisi Sapardi
Menjadi Produktif atau Komoditas
Mulai dari nol untuk Kesempatan hari ini
Kita perlu menangis sebagaimana kita perlu tertawa
Pola Efektifitas Waktu versi Imam Al Ghazali
Upaya Mempertahankan Gairah Hidup
Jangan takut dengan mimpi
Humor  Nasrudin, mampu melihat dalam gelap.
Upaya melembagakan puisi
Menjadi Generasi Milineal yang Produktif
Atomik Kepemimpinan
Harga Kebahagiaan
Pengalaman si Merdeka saat wawancara kerja.
Telaah-Apresiasi: Peristiwa Hujan di Mata Mas Ali M.
Persona intuitif
Beberapa pekerjaan di Kompasiana
Berfikirlah sederhana
Praktik intuitif
Pengalaman intuitif
4. Ruang Instalasi Sepi dan Eksperimen Lainnya
Beberapa puisi yang berlandaskan pada tema eksistensial,eksperimental bahasa dan pengalaman estetik tertentu.
Eksperimen di Ruang Sepi (pilihan)
Ruang instalasi suatu pagi
Peristiwa Intuitif
Sepucuk Sepi
Sore hampir selesai
Referensi Sore Ini
Meja Kerja Afrizal Malna
Eksperimen pada Malna
Makrifat daun daun
Yang diucapkan akar kepada daun
Angin musim panas memuncaki ubun ubun.
Segala puji telah menjadi sayap putih
Eksperimen pada cermin
Mesin Kapital
Manusia Ekonomi (Indonesia)
Puisi puisi ini pernah membuatku risih
Karena aku bukan mata airelajar dari Kesabaran Daun daun.
Cinta Gila Qais terhadap Laila
Metafora Sepi
Surat Laut
Prosa Bayangan Hitam
Menyulam cahaya.
Teknologi dan kesepian kita
Hujan kecil pengingat senja
Sore yang mendung
Perspektif 4, suatu siang
Dikejar Pandemi
Kamus
Menangkap Senja
Orang orang mencari wajah mereka
Penyair dan tidurnya
Obat sepi
Lambang sepi
Ritual makan
Macam macam sepi
Anatomi sepi
Musim sakit
Peristiwa tadi malam
Perspektif (2)
Dua menit puisi: puncak ekstasi
Sepotong pagi ke tepian paling sepi
Melatih intuisi: tiga menit puisi
Eksperimen pada Sepi
Perspektif yang terlupakan
5 menit puisi
7 menit Puisi. Seri sekumpulan puisi inspiratif.1-4
Direncanakan semua artikel di atas dapat terkumpul menjadi Buku Khusus. TERIMA KASIH atas dukungan dan kunjungan Sahabat KNers sekalian. ini adalah CAPAIAN kita bersama.
Salam Hormat
BACA JUGA, Satu Bulan jalan jalan" di Kantor Kompasiana:
