Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(New Love) Jalan Mahabbah

31 Juli 2021   16:36 Diperbarui: 31 Juli 2021   17:14 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selendang ini telah robek
dan jantungku terbelah
pijakanku telah meremah
pecahan kaca kaca.

Mulut mulut telah terbiasa
dengan cinta,
cinta yang menempel
di pinggir pinggir
cawan kehidupan:
cinta anggur murahan
cinta yang merengek
pada keinginan badan.
cinta yang terselubung
kepekatan nafsu.

Hingga gugur anggur kesucian
remuk redamlah sesalan
di tengah jalan pulang.

Sesekali terdengar bisikan
di pintasan qalbu,............

Dan ajakan Mari Bercinta itu
masih ada,
terdengar Dekat,
Bergairah
Hangat
Lekat
dan Sempurna.

Terbit bermula
dari Nama namaNya
:Kembali, dan bercintalah!
Lemparkan gelas itu
dan reguk dahagamu
Lalu kenakan selendang baru.
........................

Sepi dan sunyi tercabik sudah
Rindu yang tumpah
telah menjamah wadah.
Risih risaupun terunduh
pada tiap tatapan
yang dibasuh mahabbah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun