Mohon tunggu...
Taufiq Agung Nugroho
Taufiq Agung Nugroho Mohon Tunggu... Asisten Peneliti

Seorang bapak-bapak berkumis pada umumnya yang kebetulan berprofesi sebagai Asisten Peneliti lepas di beberapa lembaga penelitian. Selain itu saya juga mengelola dan aktif menulis di blog mbahcarik.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Lorong

14 Maret 2025   11:33 Diperbarui: 14 Maret 2025   11:33 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerpen lorong (Sumber: Leonardo AI)

Rumah sakit.

Perawat-perawat itu.

Langit abu-abu yang tidak pernah berubah.

Lorong dalam mimpinya.

Semuanya mulai melebur, seperti cat air yang dilarutkan hujan.

Edo mencengkeram kepalanya. Sesuatu di dalam dirinya berteriak, mencoba menolak kebenaran yang perlahan terbuka.

Dan lalu, segalanya menjadi jelas.

Rumah sakit itu tidak pernah ada.

Para perawat itu hanya bayangan dalam pikirannya.

Lorong itu adalah tempat yang ia ciptakan sendiri—sebuah penjara yang dibuat oleh pikirannya untuk mengurungnya dalam siklus tanpa akhir.

Ia tidak sedang bermimpi. Ia tidak sedang dalam perawatan. Ia tidak sedang mencari jawaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun