Malam kembali menyapa
Menghantarkan sunyi dalam riuh nestapa
Di setiap tunduk yang memaksa
Menuntut diri untuk segera menghaturkan sapa
Teriakan sarkas menjadi pertanda peperangan
Bukan terhadap apa yang dilihat, melainkan melawan ketidaktahuan
Mengubah sepi menjadi arena katarsis yang fana
Atau menjebak diri dalam hasrat narsis belaka
Seolah-olah telah berjuang
Seolah-olah telah bersungguh-sungguh
Seolah-olah tak menyisakan lagi ketulusan
Seolah-olah telah paham siapa yang menjadi lawan
Malam semakin temaram
Riuh semesta semakin menegaskan kesendirian
Sesungkur tunduk semakin mengenalkan kelalaian
Memastikan sapa yang selalu berbalas kehampaan
***
8 Ramadhan 1442 H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!