Mohon tunggu...
Tasya Alivia
Tasya Alivia Mohon Tunggu... Mahasiswa - communications student

i am student in Islamic State University of Sunan Kalijaga Yogyakarta. i have a lot of hobbies, which is i love to journaling, scrapbooking, embroidery, crochet, and painting! oh, and i'm interest too in Formula 1 Grand Prix!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Belajar Journaling dari Marcus Aurelius!

24 Februari 2023   00:38 Diperbarui: 24 Februari 2023   00:41 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Nationalgeographic.co.id

Apakah Anda Tahu, jika banyak buku-buku dari Marcus Aurelius sebenarnya bukan untuk sebuah publikasi? Sebelumnya, perlu diketahui jika Marcus Aurelius adalah seorang kaisar Roma sekaligus seorang filsuf STOIC pada tahun 161-180 Masehi. Salah satu bukunya yang terkenal adalah buku yang berjudul "Meditation". Uniknya, buku ini sebenarnya merupakan kumpulan tulisan dari kegiatan journalingnya.

Jadi, apa itu journaling?

Journaling adalah kegiatan menuangkan sebuah pikiran dan perasaan maupun emosi ke dalam bentuk tulisan, agar dapat dipahami dengan baik dan jelas. Akan tetapi, apakah journaling hanya sebatas kegiatan menulis saja?

Journaling sebenarnya hampir sama dengan menulis dalam buku diary. Akan tetapi, journaling dapat digunakan juga sebagai tempat kreativitas seseorang diasah. Dalam journaling, Anda bisa menuliskan apapun yang Anda mau, di mana pun itu. Bisa sebuah pencapaian, keinginan, goals, rencana Anda, dan lain sebagainya. Tidak hanya hal-hal itu saja, dalam journaling kalian bisa menempelkan potongan kertas ataupun majalah (scrapbook), sticker, melukis buku journaling, menggambar sebuah visual, dan lainnya. Dewasa ini, bentuk journaling ini disebut juga visual journaling atau art journaling.

Sumber: dok.pribadi
Sumber: dok.pribadi

Bahkan, orang-orang yang sekelas seniman juga tokoh peradaban dunia seperti Leonardo da Vinci, Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, dan tentunya Marcus Aurelius, juga memanfaatkan journal untuk kehidupannya. Jadi, apakah journaling memiliki manfaat yang luar biasa, sehingga kaisar Roma seperti Marcus Aurelius juga tokoh-tokoh dunia memanfaatkannya?

Sebagai seorang kaisar juga filsuf, mungkin saja Marcus Aurelius telah mengetahui manfaat psikologi yang dibawa journaling. Untuk itu, simak terus halaman ini untuk mengetahui apa saja manfaat journaling bagi diri seseorang.

1. Belajar Dari Diri Sendiri

Sudah berapa banyak Anda membandingkan hidup Anda dengan orang lain? Lalu, seberapa banyak Anda belajar dari pengalaman orang lain untuk diterapkan ke kehidupan Anda, ketimbang Anda belajar dari diri Anda sendiri?

Journal sendiri dapat diisi dengan semua pengalaman Anda, hal-hal yang Anda lakukan, emosi, pemikiran, dan lainnya. Setiap orang memiliki keunikannya sendiri, begitu pula dengan situasi yang dihadapi oleh mereka. Satu-satunya orang terbaik yang harus dibandingkan dengan diri Anda adalah diri Anda sendiri.

Dengan melihat perubahan atau perjalanan yang ditulis dalam journal, kita bisa mengetahui kapan tepatnya, suatu hal yang kita lakukan atau lewati itu baik atau buruk. Banyak orang melakukan kesalahan tapi tidak pernah belajar dari kesalahan tersebut. Untuk itu, Journaling akan membuat Anda mengingat pengalaman atau perilaku serta hal-hal yang dapat membuat Anda memilih kebijakan yang lebih bijak di masa kini dan masa depan.

2. Membuat seseorang semakin disiplin

Perlu diketahui bahwa disiplin itu memiliki sifat yang menular. Dengan berhasil menulis journal setiap hari, hal tersebut juga akan berefek pada area kehidupan yang lainnya.

Contohnya, saat seseorang mulai disiplin untuk berolahraga, maka hal itu akan memicu orang tersebut untuk lebih disiplin dalam hal nutrisi bagi tubuh, atau disiplin dalam jam tidur yang baik, juga menjauhi kebiasaan buruk.

3. Mengurangi Kecemasan (anxiety)

Terkadang seseorang menjalani hari-hari yang kacau. Sehingga, menyebabkan overthinking atau berpikir secara berlebihan. Overthinking inilah yang menjadi salah satu pemicu hadirnya sebuah kecemasan (anxiety). Riset menunjukkan jika menulis journal dapat menghilangkan hambatan emosional dan lebih memungkinkan diri kita untuk memahami setiap peristiwa dalam hidup dengan lebih baik. Selain itu journaling juga membantu menghadapi peristiwa yang membuat stres.

Perlu ditekankan jika menulis journal pun bisa berdampak negatif terhadap pikiran jika dilakukan dengan cara yang salah. Studi mencatat jika menulis journal dengan cara yang salah membuat seseorang terobsesi dengan dirinya sendiri. Selain itu, seseorang juga menjadi pasif (mengamati daripada mengambil tindakan), berkubang di masa lalu, dan menceritakan semua hal buruk yang terjadi dalam hidup mereka.

Journal yang baik adalah yang bersifat konstruktif atau membangun. Selain itu, journal yang baik adalah yang mengarah pada solusi dari setiap situasi atau peristiwa yang terjadi dalam hidup Anda.

Semoga bermanfaat,

Selamat mencoba!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun