Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

KKN Pilihan

"Ndaru" Di Karang Randu

11 Mei 2024   04:38 Diperbarui: 11 Mei 2024   05:18 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandikala di Sudut Desa (dok.Pri)

Dari kejauhan sosok laki-laki berbaju hitam mendekat dan melerai. 

"Sssstttt....Sandikala aja ribut" logat medok khas warga lokal terdengar 

Eling buru-buru mematikan mesin motor dan mendekati lelaki paruh baya. Tanpa ditanya dia menjelaskan maksud kedatangan mereka

"Kami  mahasiswa KKN Pak, hendak menuju rumah Pak Kades"

"Ohhhh....." jawaban pendek dan terkesan dingin dari laki-laki berbaju hitam sembari berjalan menjauh.

Drea yang sedari tadi paling ribut mendadak diam seribu basa sembari terus  melihat sosok berbaju hitam itu. Wajahnya pucat tangannya terasa dingin dan lekas memegang tangan Cherry. Lirih lagi terbata-bata dia berkata


"it..itu ta...ta..di, manusia bu- kan siiihh?"

Melihat sekeliling yang sepi ketujuh mahasiswa itu pun buru-buru kembali mengendarai sepeda motornya menuju rumah kepala desa yang terletak di tengah gerumbul pohon randu. Mungkin itulah sebabnya desa tersebut diberi nama Desa Karang Randu.

Malam pertama di Desa Karang Randu, kelompok mahasiswa peserta KKN disambut ala kadarnya oleh keluarga kepala Desa. Seharusnya ketujuh mahasiswa tersebut dibagi menjadi dua. Mahasiswa putra menempati rumah pak Lebe di ujung jalan desa, semetara mahasiswa putri  diperbolehkan tinggal di rumah kepala desa. Namun untuk malam ini, mereka bertujuh kompak meminta ijin agar diijinkan bermalam di satu rumah dengan alasan menyusun program kerja yang masih belum sempurna.

Malam telah larut, mereka masih saja teringat sosok laki-laki berbaju hitam misterius yang mereka jumpai tak jauh dari gerbang desa. Drea berujar, dia melihat sorot mata yang tidak biasa dari bapak itu. Sementara Joni menimpali dengan kelakar nakal.

"Makanya jangan kebanyakan nonton film horor".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun