Oleh : Tamariah Zahirah
Aku didera rindu tak berkesudahan, di antara lentik jemari pagi yang menarikan kidung haru kesyukuran. Seindah hari yang menampakkan semringah keteduhan, namun enggan bersinergi pada hingar bingar waktu yang memudari langkah. Gamang tersapu hangat kelakar takdir, menampik tentang cinta yang tak semestinya hadir menaruh harap di sepanjang terik.Â
Biarkan bunga-bunga bersemi di antara kelopak hati, tanpa tahu sesiapa yang mampu memantik mekar. Dalam relung terdalam jiwa, masih tersambut asma yang geming tanpa seucap rima dalam bait puisi tanpa makna. Biarkan ia hidup menggema sepanjang napas berirama, melagukan notasi rasa yang hingga kini tiada terjamah pada semusim cinta yang menanggalkan kegersangan.Â
Bekasi, 22 September 2022