Di puncak keberhasilan Tisya di panggung, ia jatuh pingsan. Fika panik melihat darah Tisya yang tak berhenti mengalir.
Kemoterapi Tisya berjalan lancar. Fika dan putrinya berjuang bersama. Senyum dan semangat Tisya menjadi kekuatan Fika.
Tisya didiagnosis menderita leukemia. Fika merasa dunia tak adil, tapi ia berjanji akan kuat demi putrinya yang tegar.
Hasil lab Tisya membingungkan. Sang dokter merujuk Tisya ke dokter spesialis lain, meninggalkan Fika dengan firasat buruk.
Kebanggaan hingga akhir. Tapi ada misteri mengenai Tisya. Fika harus menguaknya. Apakah Vito mengetahui hal ini dan bertanggung jawab juga?
Kemenangan Tisya di babak final membawa kabar buruk. Fika tak menyangka, momen bahagia itu berujung pada pendarahan misterius.
Tisya ingin menjadi penyanyi seperti ibunya. Fika menolak, takut putrinya bernasib sama. Namun janji Tisya membuatnya luluh.
Ketika Fika berhasil melewati ujian di atas panggungnya lagi setelah sekian lama, malah nama dari masa lalu membuatnya kesal.
Sebuah tawaran memaksa Fika kembali ke panggung, dan ia kembali bertemu Rafi. Dipermalukan, Fika tak berdaya. Bisakah Rafi menyelamatkannya?
Fika, mantan penyanyi, kini penjual kue. Sebuah komentar tajam dari seorang pria asing, Rafi, menyulut amarahnya. Ia berjanji akan membuktikan dirinya