Meski terlihat sepele, acara lomba untuk anak di saat Agustusan seperti ini mempunyai banyak manfaat.
Mari bersama menyemai kembali semangat surau, bukan sekadar dengan membangun fisik bangunannya, tapi menghidupkan fungsinya.
Barak militer jadi solusi cepat untuk anak nakal? Hati-hati. Disiplin memang penting, tapi trauma bukanlah harga yang layak dibayar.
Tidak naik kelas bukan akhir segalanya. Saatnya orang tua dan guru berhenti menghakimi, mulai mendampingi dengan hati.
Retreat Kepala Sekolah Rakyat: Dari Pelatihan Pendidikan ke Barak Militer
Belakangan ini media sosial ramai membahas praktik “mendidik” anak yang dianggap kelewat nakal dengan cara dibawa ke barak militer.
Tentunya jalan berlumpur dan becek juga do samping tanjakan dan turunan ekstrem.
Nilai akademiknya memang stabil. Tapi yang paling menonjol adalah etika dan rasa hormatnya kepada guru, staf sekolah, dan teman-temannya.
Anak kita nakal kelewatan? Introspeksi dulu sebelum memutuskan mau di bawa kemana!
Las Vegas Mataram memang jauh jaraknya, tegas dan kejam kan jelas bedanya
Membangun Masa Depan Remaja: Antara Disiplin dan Empati
Beberapa minggu terakhir, kita disuguhi berita "membanggakan", Pangdam Iskandar Muda audiensi dengan pelaksana pembangunan Batalyon Teritorial Pembang
“Setiap anak punya potensi baik, jika diberi kesempatan untuk bertumbuh, bukan hanya dihukum.”
Framing negatif terhadap anak hasil pola asuh Long Distance Parenting (LDP) seringkali mengemuka seiring kematangan mental anak yang berdampak pada pe
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menjadi sorotan publik setelah memperkenalkan kebijakan kontroversial namun berdampak signifikan: ...
Anak berkebutuhan khusus bukan hanya belajar, tapi mengajari kita arti kemanusiaan: cinta, keberanian, dan kejujuran tanpa syarat.
"Aku tidak khawatir, karena aku telah meninggali bangsaku dengan sebuah way of life, yaitu Pancasila." — Bung Karno
Bertanyalah pada diri sendiri: apakah kita sudah benar-benar menghidupi Pancasila dalam interaksi sehari-hari dan perlakuan kita terhadap sesama.
"Kenapa murid sekarang tak takut lagi pada guru? Karena mereka sudah lebih dulu takut pada hidup.
Ayah hebat bukan yang sibuk berdasi, tapi yang hadir sepenuh hati, mendengar, memeluk, dan tak absen dari dunia kecil anak-anaknya.