Sekaten: Harmoni Seni dan Religi
Ini dia Pesona budaya turun-temurun yang sangat bernilai.
Randha Nunut adalah cermin masyarakat Banyumas: jenaka, apa adanya, tapi juga cerdas dalam menyampaikan kritik sosial.
Bukan soal “pilih gamelan atau dangdut”, tapi bagaimana mengembalikan ruh musik: sebagai sarana membangun manusia, bukan sekadar memuaskan telinga.
Kegiatan menabuh gamelan merupakan ektrakurikuler wajib di SMA Surya Buana yang menarik untuk dipelajari
KKN Ardhanala UIN Sunan Kalijaga: Ngudi Laras, Tak Sekadar Budaya Namun Perekat Kebersamaan Antar Warga
Suluk tentang mantri bijak setia negara difitnah rajanya, jatuh terpuruk, hingga raja baru Neosantara mengangkatnya kembali dalam kejayaan.
Karawitan Bukan Sekadar Harmoni, Tapi Identitas yang Harus Dijaga!
Karawitan Bukan Sekadar Harmoni, Tapi Identitas Budaya yang Harus Dijaga!
koleksi keris sangat berbeda dengan pemahaman kebudayaan
Dalam rangka menyambut hari ulang tahun yang ke-50, di tanggal 17 & 18 Juli 2025, IFI Yogyakarta (dulunya dikenal dengan nama "Lembaga Indone
Jakarta menjadi simbol kapitalisme global dan keitimpangan ruang–pameran ini tampil sebagai alternatif terhadap strategi resistensi melalui budaya.
Ilustrasi 1: Siswa sedang membersihkan gamelan dari logam di depan lobi sekolah saat liburan. (Dokumentasi pribadi)Di depan lobi sekolah beberapa sisw
Gamelan: Harmoni Nada-nada Nusantara Gamelan, ansambel musik tradisional Indonesia yang terdiri dari berbagai instrumen perkusi.
Cirebon melihat bahwa Gamelan Sekaten bukan hanya sekadar alat musik, tetapi juga simbol penting dalam sejarah penyebaran Islam di Jawa.
setiap langkah kecil yang diambil, ada harapan besar untuk melestarikan warisan yang tak ternilai ini.
Sekaten adalah tradisi untuk menghormati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dimulai pada abad ke-18 di Kesultanan Yogyakarta, tradisi Sekaten mem
Di tengah gegap gempita era digital, denting gamelan masih menyuarakan ruh tradisi. Apa jadinya jika sakralnya gong bertemu dengan berat elektronik?
Cerita dongeng orang tua tempo doeloe yang mirip cerita Ki Ageng Tunggul Wulung.
Globalisasi mengubah musik Indonesia, menggabungkan gamelan dengan genre modern, menciptakan kolaborasi budaya yang inovatif.