refleksi diri penulis
Kadang, kisah terbaik bukan tentang orang lain tapi tentang kita sendiri. Tentang tawa, luka, dan perjalanan yang membentuk siapa kita hari ini.
Bukan gagal hanya mundur perlahan
"Kita terlalu khawatir akan masa depan, hingga sering melupakan masa kini, sehingga kita tidak hidup sepenuhnya baik disaat ini maupun diwaktu y
Terkadang lupa, mengabaikan diri sendiri..
siapa kita sebenarnya? Kita adalah jiwa yang belajar untuk mendengarkan hati, karena di sanalah Tuhan berbisik dengan lembut.
Maaf ini bukan sekadar kata. Aku menulis demi kedamaian, harapan kecil untuk bertemu sejenak, agar cinta dan langkah kembali menemukan arah.
Aku mencari sosoknya. Dia yang selama ini menemaniku. Dia yang tak pernah menghakimiku. Ke mana dia pergi?
Percakapan dengan diri sendiri yang tak akan ada habisnya
Tak selalu orang lain keren, diri kita sendiri juga keren
Dingin merayap dari tanah seakan menambah beban yang sedang kurasakan. Malam yang sangat hening. Yang kudengar hanya suara serangga yang sesekali
ingatlah kemenangan terbesar bukan saat kita mengalahkan orang lain, tapi saat kita berhasil berdamai dengan diri sendiri dan memilih tidak menyerah.
Asrama ini bukan sekadar tempat tinggal, tapi ruang untuk sembuh, cermin diri, dan rumah dari rasa kehilangan, ini kisah 2 tahun yang mengubah hidupku
Kamu adalah proyek terpenting dalam hidupmu. Jadi, jangan lupa perlakukan dirimu dengan cinta dan sabar
Insecurity bukan berarti kamu lemah itu tanda bahwa ada luka yang belum sempat di peluk.
Untuk mereka yang pernah memelukku tanpa bertanya, yang mendoakanku diam-diam, yang mempercayaiku saat ini thank you
Apakah aku ini orang terbuang, atau mungkin aku yang membuang diriku sendiri? Aku tahu Bandung bukan kota yang mengenalku. Tapi kenapa setiap jalanann
torehan pena dalam catatan diri kebanggaan