Bersimpuh berharap ampunan dari Sang Pencipta, Â
Namun tak mau mengakui dosa yang ada, Â
Seakan semua baik-baik saja, terbungkus bahagia.
Puisi kita, hanya rangkaian kata, Â
Tanpa makna, seperti air di atas bara, Â
Bicara kebenaran, tapi telinga terpejam, Â
Kebenaran sejati, kita tolak dengan angkuh dan diam.
Jadi, apa arti puasa kita? Â
Jika hati tak mau disucikan, bahkan sedikit saja, Â
Dan puisi ini, apa gunanya semua? Â
Jika kita tak berani ungkapkan jujur, tanpa pura-pura.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!