Terlalu banyak keinginan, terlalu sedikit waktu.
Aku ingin satu musim semi lagi, untuk bunga-bunga,
untuk mengubur satu nama yang masih tumbuh di dadaku.
Aku berjalan tanpa peta,
dan jalan menutup pintunya dan bertanya: siapa yang kau cari, jika semua orang sudah pergi?
Aku ingin menunda waktu, namun jarum jam melukai nadiku.
Aku berdarah, dan darah itu menulis: "kau terlambat lagi."
Kemungkinan terburuk bukan mati,
melainkan hidup dengan harapan yang lebih panjang daripada umurmu.
Aku ingin berkata kepadamu: tinggallah.
Tapi aku tahu, jika kau tinggal, aku akan lebih kehilangan diriku sendiri.
Aku ingin memelukmu sampai kesunyian takut mendekat,
hingga tangan ini hanya memeluk udara yang dinginnya lebih setia daripada ciumanmu.
Terlalu banyak keinginan, terlalu sedikit waktu.
Dan waktu, ia tidak pernah tersenyum kecuali kepada mereka yang berhenti berharap.
Maka aku berhenti, tapi rindu tidak. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI