Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Sebuah Usaha Memaknai Hidup

7 Mei 2019   08:21 Diperbarui: 8 Mei 2019   17:12 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by pexels

"Spesial satu bang."

"Injeh mas. Tunggu bentar ya."

Dari logatnya saya bisa menebak kalau abang yang jualan nasi goreng ini orang Jawa. Tapi entah kenapa wajahnya terasa tidak asing. Memandang beliau seperti terasa deja vu. Saya kesampingkan hal itu. Hampir lima menit berlalu, nasi goreng sudah siap dan saya terlalu lapar untuk menyantap.

"Ini mas e."

"Minumnya es teh aja bang."

"Siap."

Dua menit kemudian dia datang kembali dengan membawakan es teh saya. Di kursi sepanjang tiga meter itu dia ikut duduk. Tepat di sebelah kanan saya.

"Cuacanya panas banget ya mas?"

Saya terkejut. Logatnya mendadak berubah. Aksen Jawanya langsung hilang.

"Iya mas. Eh, bang." Jawab saya. Agak gugup.

"Kenapa mas? Kok kayak gugup gitu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun