Rindu itu kejujuran karena berasal dari lubuk hati terdalam
Aku rindu hadirmu dalam keheningan jiwa, memandangmu dari sela-sela kotor saluran tubuhku
Memelukmu dengan tanganku yang terlanjur berlumur lumpur dan debu
Aku rindu, sekalipun aku tak pernah bertemu, tak pernah sekalipun kudengar tutur katamu
Rinduku hanya mampu terucap dari bibir yang selalu mencibir, hati yang senantiasa dengki, dan laku yang selalu saja tampak menipu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!