Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Dari Kodak ke Amazon

19 September 2025   12:41 Diperbarui: 19 September 2025   12:41 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Gambar dibuat dengan AI)

Yahoo gagal di sini. Mereka punya email, berita, hingga Flickr, tetapi tidak pernah menjadi ekosistem yang saling menguatkan. Semua produk berjalan sendiri-sendiri, mudah ditinggalkan, mudah tergantikan.

Pilar Kelima: Keberanian Mengorbankan Kenyamanan

Netflix adalah kisah keberanian. Mereka memulai dengan mengirim DVD lewat pos, tetapi melihat peluang streaming lebih besar. Alih-alih bertahan di zona nyaman, Netflix rela membunuh bisnis lama demi masa depan digital. Kini, mereka bukan hanya penyedia konten, tetapi juga produser global.

Bandingkan dengan Kodak. Mereka takut membunuh bisnis film, padahal itulah yang justru dibutuhkan untuk bertahan. Kenyamanan seringkali menjadi jebakan yang paling mematikan.

Benang Merah: Sistem, Bukan Produk

Sejarah perusahaan-perusahaan besar mengajarkan bahwa keunggulan sejati bukanlah teknologi tertentu, produk populer, atau pangsa pasar besar. Itu semua bisa hilang. Yang bertahan adalah sistem: inovasi yang terus berjalan, budaya organisasi yang hidup, kedekatan dengan konsumen, ekosistem yang saling menopang, dan keberanian meninggalkan kenyamanan.

Kodak pernah punya teknologi, Nokia punya distribusi, Yahoo punya pasar, BlackBerry punya niche. Namun mereka tidak punya sistem yang mampu menghidupkan ulang keunggulan ketika zaman berubah. Sementara Amazon, Toyota, Apple, dan Netflix menunjukkan bahwa keunggulan berkelanjutan bukanlah trofi, melainkan proses yang tidak pernah selesai.

Pada akhirnya, pertanyaan kritis bagi setiap organisasi adalah:
Apakah kita sedang membangun "produk unggul" untuk hari ini, atau sedang membangun "sistem yang membuat kita selalu unggul" di hari esok?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun