Di era digital seperti sekarang, menemukan anak muda yang masih antusias berburu buku fisik di pasar bekas adalah pemandangan langka. Banyak yang lebih memilih e-book atau membaca lewat layar, tapi anak saya tetap setia dengan aroma kertas dan sensasi membuka halaman demi halaman. Mungkin, ada sesuatu yang tak tergantikan dari membaca buku dalam bentuk fisik---sentuhan, bau, dan perasaan memiliki sesuatu yang nyata di tangan.
Hari ini bukan sekadar perjalanan belanja buku, tapi juga pengalaman yang mempererat hubungan kami sebagai ayah dan anak. Saya bersyukur bisa menemani dan mendukung minatnya dalam membaca, apalagi dalam dunia sastra yang semakin langka peminatnya. Pasar Buku Wilis bukan sekadar tempat jual beli buku, tapi juga ruang bagi pencinta literasi untuk terus menemukan cerita-cerita yang akan mengisi hidup mereka.
Kami pulang dengan hati senang, dan tentu saja, dengan daftar buku tambahan untuk diburu di kunjungan berikutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI