Buru-buru Sobirin beranjak dr ranjangnya menuju ruang perawat. Diketuknya pintu ruang itu sambil memanggil nama suster yg biasa mampir ke biliknya. Suster bertubuh gemuk itu menghampiri Sobirin.
"Eh mas Sobirin, kenapa mas? Mau minta air panas lagi?" Senyum manis suster itu diacuhkan Sobirin karena sibuk mengatur nafas.
"Enggak sus, ini sudah tanggal satu Januari ya? Kalau boleh saya mau menyimpan kalender tp kalender yg tahun lalu, kalau bisa yg kecil saja, jangan besar-besar ya sus?"
"Owh, boleh sekali kok mas. Sebentar." Suster bernama Ineke itu memberi kalender lipat yg tiap lipatannya berjajar dua bulan.
Dengan ucapan terimakasih Sobirin meninggalkan Suster Ineke kembali menuju biliknya.
***
Kegiatan Rumah Sakit Jiwa Grhasia masih seperti biasanya. Rutin utk pasien begitu jg utk dokter dan perawat.
Jumat pagi adalah jadwal utk berolahraga bersama. Bersama pasien yg lain, Sobirin mengikuti senam itu, tak lupa jg sang pemimpin senam yg masih pasien jg bernama Karto.
Sudah beberapa minggu ini Sobirin nampak tidak tertarik mengikuti senam. Hanya duduk-duduk saja dibarisan paling belakang.
Pemimpin mana yg tidak merasa aneh dan mgkn marah melihat anak buahnya tidak ikut senam. Tapi Karto hanya mengamati saja. Percuma jg menegur org tidak waras, lagipula mana ada yg menganggap teguran orang gila? Pikirnya.
Pagi menjelang siang itu nampaknya cuaca yg cukup cerah utk menghabiskan waktu hanya utk sekedar duduk-duduk dibawah pohon.