Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Resensi Buku Sahabat RVL (Rumah Virus Literasi)

2 Maret 2023   11:27 Diperbarui: 2 Maret 2023   11:40 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketentuan resensi dari Suhu Emcho (Dok. Grup WA RVL)

Bulan Februari, saya mendapat tugas dari diri sendiri untuk membuat resensi buku karya sahabat RVL. RVL singkatan dari Rumah Virus Literasi, sebuah grup para pecinta literasi, terutama menulis, yang digawangi oleh seorang Blantik Literasi yakni Mr. Emcho.

RVL mewajibkan anggotanya untuk menulis. Di antara program wajib menulis bagi anggota adalah program Sabusakel, satu bulan satu artikel. Ada daftar yang perlu diisi dengan nama diri serta kesanggupan menyetorkan tulisan pada tanggal tertentu. Jika mencantumkan nama pada urutan nomor 5 maka ia wajib menyetorkan artikelnya pada tanggal 5 bulan berjalan dengan batas waktu pengiriman pukul 23.59 WIB.

Pada bulan Februari 2023, program Sabusakel adalah menulis resensi buku anggota RVL. Tidak peduli diterbitkan oleh siapa, penerbit mayor atau penerbit indie, buku karya rekan RVL dibaca dan dibuat resensinya. Saya menulis pada urutan 26. Saya harus menyetor pada tanggal 26 Februari 2023. 

Agar bisa membuat resensi buku, langkah pertama yang dilakukan adalah membaca buku yang akan diresensi. Tanpa membaca, bagaimana bisa menuliskan resensinya, bukan? Buku karya Pak Ajinatha dan Bu Kanjeng Sri Sugiastuti pun saya baca. Tidak hanya sekali. Saya pun memberi tanda pada bagian-bagian yang perlu dikoreksi atau dikuatkan dalam tulisan resensi nanti.  Akan tetapi, ada hal yang membuat saya belum bisa menulis. Hingga due date pukul 23.59 tanggal 26, saya belum berhasil menulis. Energi dan pikiran sedang dicurahkan untuk membantu operator sekolah menyediakan bahan-bahan yang hendak diunggah. Teman yang sudah seperti saudara pun jatuh sakit, sehingga malam hari (rentang pukul 19.00-21.00) saya membezuknya di rumah sakit. 

Agar tidak diberi tanda peringatan, saya menghubungi admin untuk meminta waktu hingga akhir bulan. Bulan Februari tahun ini hanya berumur 28 hari. Saya pun meminta menyetor tulisan paling lambat tanggal 28. Akhirnya, saya diberi kesempatan. Sejak petang, saya tuliskan kerangka resensi. Perlahan, kerangka saya kembangkan menjadi tulisan. Tidak lupa memedomani penulisan resensi yang diberikan owner RVL, Suhu Emcho, sebagai berikut.

Kontemplasi Lansia untuk Segala Usia

Sebelum saya salin di blog, saya menulis resensi di Ms. Word. Setelah selesai, saya diamkan. Air kopi yang tinggal setengah gelas saya teguk. Dua tegukan air kopi instan itu pun habis tanpa meninggalkan tersisa. Setelah itu, tulisan di word saya baca ulang. 

Resensi buku "Serambut Dibelah Tujuh Sebuah Kontemplasi, Inspirasi, dan Muhasabah Diri" perlahan saya baca.

Hidup kadang tidak melulu tentang kebutuhan materi. Ada kalanya hidup diisi dengan kegiatan rohani, sebagai kebutuhan spiritual untuk keseimbangan kecerdasan intelektual dan emosional. Dari situlah kadang yang mendatangkan ketenangan.

Tidak ada yang perlu dikejar di dunia ini. Semua sudah diatur sejak kita dilahirkan. Ikhtiar adalah cara untuk menemukan apa yang sudah ditentukannya. Meskipun sudah diatur sedemikian rupa, namun tidak berarti hidup hanya berleha-leha sambil menunggu ketentuannya.

Dua paragaraf yang dapat ditemukan pada blurb di sampul belakang buku berjudul Serambut Dibelah Tujuh, Kontemplasi, Inspirasi, dan Muhasabah Diri adalah kalimat-kalimat pengingat bernada ajakan untuk merefleksi diri sesuai judul bukunya.

 

Agar resensi makin menarik dan faktual, sampul buku saya foto, lalu bagian yang perlu saya koreksi pun saya 'jepret', agar apa yang saya tulis bukan mengada-ada, melainkan benar-benar terdapat dalam buku cetakan pertama terbitan penerbit YPTD itu. 

Setelah dirasa tidak ada kesalahan berarti, tulisan saya salin dan tempel di blog pribadi. Hingga tulisan saya unggah, saya belum menuliskan judul karangan. Setelah merenung beberapa saat, resensi buku para "guru menulis" saya itu pun saya beri judul Kontemplasi Lansia untuk Segala Usia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun