Mohon tunggu...
sumi yati
sumi yati Mohon Tunggu... Guru

Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengabdian Tak Berujung

19 September 2025   14:00 Diperbarui: 19 September 2025   12:35 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

            "Ayo, jawab, Nduk!" Simbok mendesakku.

            Perlahan, kuangkat wajahku..kutatap Simbok jauh ke dalam matanya. Hatiku berdesir. Ada gelora membuncah di dalam dada. Detak jantungku bergemuruh riuh. Akhirnya kujawab pertanyaan Simbok.

            "Ya, Mbok. Aku akan lebih sedikit berjuang lagi. Akan kuraih cita-citaku untuk menjadi seorang dokter. Aku akan membantu masyarakat yang kurang mampu. Aku tidak ingin, kejadian seperti Bapak di desa ini akan terulang lagi. Itu janjiku, Mbok."

            Simbok memelukku erat. Berbisik di telingaku.

            "Jalan ini panjang, Nduk. Pengorbanan adalah sebuah pengabdian yang tanpa ujung. Tanpa batas dan tidak akan berakhir. Jika kamu menemukan lobang di jalan dan bisa melompatinya, maka yakinlah bahwa di depan nanti masih banyak lobang yang akan kau lewati. Asal kau terus berjuang dengan keras, Simbok yakin, kamu akan berhasil, Nduk."

            Aku hanya bisa mengangguk dan membalas pelukan Simbok dengan erat.

***

            "Dok, apakah Bapak bisa disembuhkan? Apakah Bapak bisa sembuh?" tangis anak kecil itu.

            Kupeluk anak itu, kujawab dengan senyuman. Berdoalah. Semoga Bapakmu bisa disembuhkan. Untung segera dibawa ke sini. Yakinlah. Bapakmu akan segera sembuh." Jawabku menguatkan hati anak kecil itu.

            Kupandang langit. Kulihat Bapak dan Simbok tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun