(2002)
Bahasanya ringan tapi penuh makna.
Hingga akhirnya pada tahun 80an lahirlah penyair Angkatan 80. Angkatan ini ditandai dengan adanya Pengadilan Puisi. Dimana saat itu, puisi akan diadili oleh penyair lainnya. Hingga dianggap puisi itu betul-betul bagus.
Pada angkatan ini ada Adi Wicaksono, Hamdy Salad, Ahmad Subanudin Alwi, Sri Wintala Achmad, Mathori A Elwa, Otto Sukatno CR, Abidah El Khalieqy, Dorothea Rosa Herliany, Ulfatin Ch, Rina Patih, dll. Angkatan ini didominasi oleh mahasiswa IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Setelah angkatan 80an kemudian muncul HISMI di tahun 90an, Â Himpunan Sastrawan Muda Indonesia. HISMI melahirkan Asa Jatmiko, Ahmad Saekhu, Teguh Winarso As, Raudal Tanjung Banua, Satmoko Budi Santoso, Kuswaidi Safi'ie, Aning Ayu Kusuma, Evi Idawati, Ita Dian Novita, Akhmad Muhaimin Azet, dll. Pada angkatan ini lahir antologi Embun Tajjali dan diadakannya Kemah Sastra yang dihadiri para Penyair Indonesia yang diadakan di Parangkusumo.
Secara umum, jika dilihat secara saksama, puisi dari angkatan PSK hingga HISMI bentuknya beragam tapi tidak banyak kritik sosial. Hal itu bisa dimaklumi karena tahun-tahun tersebut merupakan  orde dimana setiap kritik akan  bisa mencelakai si pengkritik itu sendiri.
Semisal ada kritikpun hanya sindiran halus tak terlalu keras. Justru cenderung bersifat sufistik menuju arah religiusitas. Dengan makna yang mendalam.
Bedanya dengan puisi sekarang, cenderung naratif, cair, mudah dipahami. Hal ini dimungkinkan karena proses penciptannya berbeda.
Dulu satu puisi bisa menghabiskan waktu hingga satu minggu. Penuh perenungan, kontemplasi.
Beda dengan sekarang, kreator dengan sangat mudah dan cepat dalam menulis puisi. Untuk segera dipublikasikan, tidak melewati proses editing. Dimana hal itu sangat penting dalam menciptakan puisi yang berkualitas.
Karya sastra puisi tersebut  akhirnya hanya memenuhi selera publik yang menginginkan segala sesuatu serba cepat dan instan. Hal inipun dipengaruhi kehidupan saat ini. Zaman teknologi maju, segalanya serba cepat. Dalam hitungan detik seluruh dunia mengetahui peristiwa yang terjadi di belahan dunia lainnya.