Mohon tunggu...
Sulfiza Ariska
Sulfiza Ariska Mohon Tunggu... Penulis - Halo, saudara-saudara sedunia. Apa kabarmu? Semoga kebaikan selalu menyertai KITA.

Penulis penuh waktu. Lahir di Sumatera Barat dan berkarya di Yogya. Emerging Writer "Ubud Writers and Readers Festival" ke-11. E-mail: sulfiza.ariska@gmail.com IG: @sulfiza_indonesia Twitter: Sulfiza_A

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Petualangan Menuju Pencerahan, Resensi Novel "Gentayangan" karya Intan Paramaditha

30 Agustus 2018   23:30 Diperbarui: 30 Agustus 2018   23:38 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Intan Paramaditha merupakan seorang akademisi Indonesia yang memiliki dedikasi tinggi di bidang literasi. Pada 2014, Intan Paramaditha meraih gelar doktoral dalam Kajian Sinema dari New York University. Kini, Intan Paramaditha menjadi dosen di bidang media and film studies di Macquarie University, Sydney.

Intan Paramaditha aktif menuangkan pemikiran kritis melalui karya-karyanya, sehingga ia dikenal sebagai salah seorang feminis Indonesia yang produktif menghasilkan karya. Pembaca yang tidak terbiasa dengan teks ilmiah karya Intan Paramaditha; bisa membaca karya fiksi hasil inovasinya. Sebab, karya ilmiah ataupun karya fiksi hasil inovasi Intan Paramaditha, memiliki benang merah yang sama, yaitu memusatkan fokus pada gender, seksualitas, dan politik.       

Intan Paramaditha, pengarang novel Gentayangan. Sumber foto: www.warningmagz.com
Intan Paramaditha, pengarang novel Gentayangan. Sumber foto: www.warningmagz.com
Selain meraih penghargaan, karya-karya Intan Paramaditha juga diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Jerman. Kumpulan cerpennya yang berjudul Sihir Perempuan terpilih sebagai nominasi dalam Khatulistiwa Literary Award (2005). Cerpen karya Intan Paramaditha yang berjudul Klub Solidaritas Suami Hilang mendapat penghargaan Cerpen Pilihan Kompas 2013. Novel Gentayangan terpilih sebagai Buku Sastra Prosa Terbaik Tempo 2017.    

Hadiah dan Kutukan

Novel Gentayangan karya Intan Paramaditha berkisah tentang tokoh utama yang dinamakan Cewek Bandel yang bersekutu dengan Iblis. Bagi Cewek Bandel, iblis itu bukan hanya pasangan seks yang memenuhi fantasinya, tetapi juga kekasih yang romantis.

Karena itu, ia menamakan iblis tersebut Iblis Kekasih. Iblis Kekasih suka memberikan hadiah. Di antara hadiah-hadiah yang diterima Cewek Bandel, sepatu merah merupakan hadiah yang paling spesial. Sepatu merah tersebut memiliki keajaiban yang memenuhi hasrat Cewek Bandel untuk bertualang.


Namun, Iblis Kekasih menyatakan bahwa sepatu merah tersebut bukanlah hadiah biasa, tetapi juga kutukan. Terdapat dua pilihan yang menyertai hadiah tersebut. Menerima atau menolak. Pilihan pertama: bila menerima hadiah itu, Cewek Bandel akan bisa bertualang. Pilihan kedua: menolak sepatu merah akan membuat Cewek Bandel terhindar dari kutukan, tetapi kehilangan ambisi dan peluang untuk bertualang.

Secara gamblang, bertualang dalam novel Gentayangan berarti berkelana ke New York, perbatasan Tijuana, gereja Haarlem, hingga masjid di Jakarta. Pembaca akan merasakan sensasi imajinatif-emosional para pelancong, turis, dan migran. Tetapi, jangan berharap petualangan dalam Gentayangan penuh dengan kesenangan sebagaimana yang ditulis Trinity dalam serial TheNaked Traveler.

Petualangan dalam Gentayangan berkisah tentang pelarian, pencarian atas rumah, kehilangan, keterasingan, tindakan yang mengerikan, dan upaya untuk berdamai dengan pengalaman-pengalaman traumatis.

Sepatu Merah. Sumber foto: antaranews.com
Sepatu Merah. Sumber foto: antaranews.com
Bayangkanlah bila Anda menjadi seseorang yang diminta Cewek Bandel menentukan pilihan: menerima atau menolak hadiah berupa sepatu merah. Pilihan mana yang akan Anda ambil?

 Kehidupan sebagai Petualangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun