di samudera matamu, aku terjebak
arus asmara, ombak kekaguman, tak terelak
dalam hening malam, bintang-bintang berbisik
tak mampu kusembunyikan, cinta yang terus berbisik
di langit senyummu, matahari terbenam berseri
lautan rindu, memeluk hati yang terjerat serpih
setiap detik, setiap hembusan angin
kekagumanku tak terkendali, merajai ruang fana
bagaikan lukisan abadi, kau terpahat dalam jiwa
sejuta warna, sejuta rasa, tak mampu kudusta
meski kata-kata terbungkam dalam bisu
namun kekagumanku padamu, tetap terus bernyanyi
di balik tatapmu, tersembunyi keajaiban
dalam setiap gerakmu, kau tuliskan sinar kebahagiaan
tak mampu kusembunyikan, betapa besar cintaku
kekagumanku padamu, tiada tara, tiada batas
biarlah puisi ini, menjadi saksi bisu
akan kebesaran cinta yang kian merajai bumi
tak mampu kusembunyikan, keagungan yang kau miliki
kekagumanku padamu, abadi terpahat dalam relung hati
***
Solo, Senin, 15 April 2024. 7:22 pm
Suko Waspodo