Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Mampu Kusembunyikan Kekagumanku

15 April 2024   19:28 Diperbarui: 15 April 2024   19:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik

di samudera matamu, aku terjebak
arus asmara, ombak kekaguman, tak terelak
dalam hening malam, bintang-bintang berbisik
tak mampu kusembunyikan, cinta yang terus berbisik

di langit senyummu, matahari terbenam berseri
lautan rindu, memeluk hati yang terjerat serpih
setiap detik, setiap hembusan angin
kekagumanku tak terkendali, merajai ruang fana

bagaikan lukisan abadi, kau terpahat dalam jiwa
sejuta warna, sejuta rasa, tak mampu kudusta
meski kata-kata terbungkam dalam bisu
namun kekagumanku padamu, tetap terus bernyanyi

di balik tatapmu, tersembunyi keajaiban
dalam setiap gerakmu, kau tuliskan sinar kebahagiaan
tak mampu kusembunyikan, betapa besar cintaku
kekagumanku padamu, tiada tara, tiada batas

biarlah puisi ini, menjadi saksi bisu
akan kebesaran cinta yang kian merajai bumi
tak mampu kusembunyikan, keagungan yang kau miliki
kekagumanku padamu, abadi terpahat dalam relung hati

***
Solo, Senin, 15 April 2024. 7:22 pm
Suko Waspodo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun