Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terkadang, Saat Cahaya

15 Februari 2024   09:09 Diperbarui: 15 Februari 2024   09:33 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Painting by Julia Everett

terkadang, saat cahaya menari di ufuk timur
aku merenung dalam bisikan senja yang berbisik lembut
di dalam gelap, ada ragam warna yang bertaut
menyelimuti alam dalam pelukannya yang tenang

di langit biru, bintang-bintang bersinar gemilang
menyanyikan lagu-lagu diam dalam ruang tak terhingga
dan aku, sebatang pohon di tepi jalan
mendengarkan rahasia angin yang berbisik pelan

terkadang, saat cahaya menari di ufuk timur
aku terhanyut dalam kerlipan keajaiban alam
dan dalam diamku, terpahat cerita yang terlukis
dalam setiap detik yang berganti di dunia ini

terkadang, saat cahaya memeluk bumi dengan lembut
aku merasakan keajaiban hidup yang tak terungkap
di setiap hembusan nafas, ada getar yang menyapa
mengajakku menari dalam irama kehidupan yang abadi

namun, terkadang, saat cahaya beranjak pergi
aku tersadar akan keterbatasan dalam diri
namun dalam gelap, ada keindahan yang tersimpan
menyulam harapan di antara bayang-bayang menghampar

terkadang, dalam keheningan malam yang sunyi
aku merangkai kata-kata dalam puisi ini
untuk merayakan keajaiban cahaya yang datang dan pergi
menyatu dalam irama kehidupan yang terus mengalir

***
Solo, Kamis, 15 Februari 2024. 9:05 am
Suko Waspodo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun