Kita kehilangan orientasi karena terlalu sering diukur. Kita menyukai yang gratis bukan karena kita malas, tapi karena kita rindu pada dunia yang tidak terus menerus meminta pembuktian.
Dalam kondisi itu, hal gratis terasa seperti oase. Namun kita tidak bisa tinggal di sana terlalu lama. Karena rasa cukup yang tidak dibangun dari dalam akan cepat menguap, dan kita akan kembali merasa kosong.Â
Mungkin kita perlu melihat kembali cara kita mengejar sesuatu. Bukan karena murah atau tanpa harga, melainkan karena layak untuk dikejar.
Kita hidup dalam dunia yang serba tuntutan, tempat setiap langkah harus dibuktikan dan setiap hasil harus diperhitungkan. Dalam tekanan semacam itu, hal gratis menjadi ruang bernapas, tempat kita merasa diterima tanpa syarat.Â
Namun kita juga perlu sadar bahwa tidak semua hal yang datang tanpa harga akan memberi nilai sejati. Bila terlalu sering berharap dari hal gratis, kita bisa kehilangan arah dan makna dalam hidup.Â
Maka, belajarlah mencintai proses. Karena justru dari hal-hal yang kita perjuangkan, kita membangun harga diri, makna, dan keberhargaan yang sejati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI