Mohon tunggu...
STKIP ParacendekiaNW
STKIP ParacendekiaNW Mohon Tunggu... Dosen - STKIP Paracendekia NW Sumbawa adalah perguruan tinggi keguruan yang mengelola dua program studi, yaitu Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Matematika (jenjang Sarjana)

BLOG STKIP PARACENDEKIA NW SUMBAWA Wadah publikasi tulisan ilmiah populer dan karya sastra mahasiswa dan dosen STKIP Paracendekia NW Sumbawa Penyunting: Prof. Iwan Jazadi, Ph.D., Guru Besar Pendidikan Bahasa Inggris dan Ketua STKIP Paracendekia NW Sumbawa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Harapan di Ujung Senja

27 Desember 2018   16:24 Diperbarui: 27 Desember 2018   16:58 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah berjalan beberapa meter jauhnya, akhirnya Khairy menemukan sebuah lapak yang menyediakan berbagai makanan. Ia pun memasuki lapak tersebut memulai dengan mengucap salam kepada bapak pedagang sehingga akhirnya bapak itu pun menjawab secara langsung salam darinya. 

"Permisi pak, saya pesan baksonya satu ya!" Ucap Khairy dengan lirihnya. "Baik, Mas, tunggu sebentar ya!" Si bapak pedagang bakso membalas. Beberapa menit kemudian, Khairy menyantap baksonya dengan pelan dan penuh sahaja. Namun kala Khairy sedang menyantap bakso dengan santai dan sahaja itu pula kini, dia dikagetkan oleh nada dering pesan dari HP-nya yang telah dia letakkan di dalam saku celananya. 

Khairy penasaran dengan siapa pengirim pesan yang datang kepadanya itu. Rasa lapar yang mengahantuinya kini lenyap bak ditelan bumi. Kini rasa penasaran itu pun menariknya dengan lembut untuk membuka pesan itu. Betapa terkejutnya ia ketika ia membuka pesan itu. Ternyata dari seorang gadis yang ditemuinya saat mulai memasuki dunia pendidikan yang saat ini tengah dijalaninya. 

Gadis itu bernama Mutiara, yang kini tengah duduk dan berjuang bersama dengannya di sebuah kelas yang sama di Prodi Bahasa Inggris. Tanpa kuasa pandangan Khairy terhadap gadis itu mulai terlontarkan, terlontarkan dengan tepat seperti busur-busur iblis yang tengah melepaskan anak panah yang mendarat tepat mengenai sasaran.

Tak disangka pula pandangan yang kini mengenai sasaran acap kali menyibukkan hati Khairy dengan sesibuk-sibuknya hingga seolah-olah dia tak mampu menahan pandangan itu menjadi sebuah cinta. Ia berhasrat memperjuangkannya menjadi cinta yang diridhai oleh sang pemilik cinta hakiki yakni Tuhan semesta Alam. 

Khairy pun memutuskan untuk mengirim pesan singkat tepat satu hari dari hari itu untuk sang gadis idaman yang namanya ingin diletakkan dalam sanubarinya. Ia tak ingin gadis itu menjadi misteri baginya, entah dia akan memiliki gadis itu selamanya ataukah gadis itu tidak akan meresponnya hingga ia pun mampu menepis kembali nama itu dari sanubarinya itu.

"Bismillah.

Dengan menyebut nama Allah aku mulai memberanikan diri untuk mengirimkan pesan ini kepada dirimu, Saudariku. Sejauh ini kusadari bahwa dirimu telah mengusik hatiku tanpa kau sadari sedikit pun. Sejak aku pertama kali bertemu dengan dirimu, engkau selalu menjadi bunga tidurku, menjelma di alam yang kian jauh untuk kugapai. Kadang pula ketika malam menyelimuti insan untuk menikmati tidur panjang nan nyenyaknya. Diriku sering bertanya dengan lirih kepada malam, mengapa dia tidak menyelimutiku pula? Ketahuilah Saudariku bahwa malam mataku tak lena dan tidurku pun tak lelap hanya karena bayangmu yang selalu datang menggodaku. Kini ku ingin putuskan untuk memulai hubungan denganmu dengan ikatan suci nan diridhai Allah azza wa jalla dengan pernikahan yang suci yang menjadi sunnatullah hinggaku mampu untuk meletakkan namamu dalam sanubari ini. Atau kau akan menolak diriku dengan baik meski penolakan itu akan menjadi gemuruh yang akan menyadarkanku dari buaian mimpi. Atau menjadi sembilu yang akan menyayat hatiku dengan pedihnya hingga namamu akan mampu ku tepis dari sanubari ini. 

Terimakasih.

Jawabanmu kan selalukunanti." Pesan satu hari yang lalu dari Khairy untuk sang gadis idamannya.

Kala itu mata Khairy mulai berdelik karena ia tak menyangka bahwa perjuangannya sehari sebelumnya akan membuahkan hasil dan tanggapan dari sang gadis. Meskipun tanggapan itu masih menjadi misteri yang amat besar baginya, Khairy hanya mampu bersyukur kala itu. Semua dia pasrahkan kepada Tuhan semesta Alam karena alur sandiwara langit tak mampu ditebak oleh siapa pun. Kini HP miliknya pun mulai memproses sebuah pesan misteri itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun