Mohon tunggu...
Steven Saunoah
Steven Saunoah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira-Kupang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah hobi saya. Terkadang menulis membuat saya mengekspresikan jiwa saya ke dalam tulisan. Tulisan yang selalu saya senangi adalah puisi. Karya sastra sederhana itu membuat saya menemukan kembali jiwa saya yang kadang pula rapuh sebagai manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Filosofi Rindu

17 September 2022   18:21 Diperbarui: 17 September 2022   18:27 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

FILOSOFI RINDU

*Steven Saunoah

Rindu yang tak pernah usai

Melapisi baja bagi jiwa-jiwa perindu di setiap aliran darah.

Kemudian jiwa perindu ini terkesima menyaksikan rindumu.

Lentera hati padam dari aliran darah orang mati

Di tepian bayang-bayang nun jauh

Seperti warna terpal yang kesepain di atas rinduku.

            Rinduku adalah rindu filosofi Yunani kuno

            Pantha rei, rinduku akan terus mengalir.

            Seperti biasanya...aku tak akan pernah pulang malam ini

            Aku akan siap menemani matamu yang kosong bagai sungai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun