Mohon tunggu...
Stephen G. Walangare
Stephen G. Walangare Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kunang-kunang kebenaran di langit malam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Eksposisi 1 Korintus 12:27

23 April 2018   09:30 Diperbarui: 22 Juli 2018   02:41 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan kata lain, Paulus ingin mengatakan bahwakita adalah tubuh Kristus secara kolektif dan individual. Perwujudan dan pembuktian identitas sebagai tubuh Kristus harus dilakukan melalui keduanya.

Para penafsir secara tepat memahami perpaduan antara kejamakan dan ketunggalan di atas sebagai petunjuk bahwa tubuh Kristus memang harus dilihat secara kolektif dan individual. Secara kolektif, semua anggota adalah tubuh Kristus karena sudah disatukan melalui karya Roh (12:12-14). Secara individual, setiap jemaat turut mengambil peran tertentu dalam pembangunan tubuh Kristus.

Sebagian orang hanya suka datang ke gereja, menikmati ibadah, lalu pulang. Gereja dianggap hanya menyediakan pemenuhan atas sesuatu, misalnya penghiburan, refreshing, dan lain sebagainya. Mereka tidak pernah memikirkan secara serius untuk memberikan sesuatu bagi gerejanya. Banyak orang hanya menjadi simpatisan tanpa mau tahu apa yang harus dikerjakan. Ini adalah persoalan di dalam gereja-gereja besar terutama. Kebenaran ini perlu didengar oleh sebagian orang Kristen yang cenderung kurang berani berkomitmen dalam sebuah gereja lokal. Mereka merasa tidak perlu terlibat lebih jauh di dalam gereja yang sudah memainkan peranan sebagai gereja yang benar. Para simpatisan gereja ini sudah puas apabila berada dalam gereja yang sehat secara doktrinal dan erat secara persekutuan, namun mereka sendiri tidak mau melibatkan diri lebih jauh di dalamnya.

Dengan cara yang sama, kebenaran ini harus diperhatikan oleh para aktivis gereja yang menikmati keaktifannya sampai menutup kemungkinan bagi keterlibatan orang lain. Sebagian dari mereka cenderung menikmati kesibukan pelayanan, tanpa memikirkan secara serius bagaimana orang-orang lain dalam gereja itu bisa direkrut, dibina, dan dilibatkan dalam pelayanan. Selama kebutuhan pelayanan tercukupi dan gereja berkembang, pemberdayaan jemaat dianggap tidak diperlukan. Tidak jarang, upaya untuk perekrutan dan pembinaan dipandang mengganggu perkembangan gereja yang sedang berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun