Mohon tunggu...
Fery Agus Romadhon
Fery Agus Romadhon Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - entrepreneur

"Berani berusaha, tekun berjuang, dan selalu bersyukur atas setiap langkah dalam perjalanan kehidupan."

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

27 Tahun yang Lalu: Kenangan tentang Cinta Pertama

19 Maret 2024   20:03 Diperbarui: 19 Maret 2024   23:03 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Cinta pertama seringkali menjadi momen yang tak terlupakan dalam kehidupan seseorang. Ia memberikan warna baru, pengalaman yang mendalam, dan tentu saja, kenangan yang abadi. Dalam setiap kisah cinta pertama, ada sentuhan kepolosan, kegembiraan, dan terkadang juga kepedihan. Dalam memori seorang individu, cinta pertama seringkali menonjol sebagai pengalaman yang sangat berarti. Untuk banyak orang, cinta pertama membawa mereka pada perjalanan menuju kedewasaan dan pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri serta arti sebenarnya dari cinta.

27 tahun yang lalu, cinta pertamaku hadir dalam hidupku. Waktu itu, aku masih muda, bersemangat, dan penuh harapan. Dia adalah orang yang membuat hatiku berdebar-debar dengan setiap tatapan, setiap senyuman, dan setiap kata yang diucapkannya. Dia adalah matahari yang menerangi dunia gelapku, memberikan warna dan kehangatan yang sebelumnya tidak pernah kurasakan.

Bersama dengannya, aku merasakan getaran cinta yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Setiap momen bersamanya terasa seperti petualangan baru, dan aku merindukan setiap detik yang kami habiskan bersama. Dalam pelukannya, aku merasa aman dan dilindungi, seolah tidak ada yang bisa melukai kami. Namun, seperti yang sering terjadi dalam kisah cinta, tidak semua berjalan sesuai rencana.

Meskipun cinta itu begitu kuat, kami tidak mampu mengatasi segala rintangan yang menghadang. Jarak, perbedaan kehidupan, dan tekanan dari lingkungan sekitar akhirnya memisahkan kami. Meski begitu, kenangan tentang cinta pertama tetap terpatri dalam ingatanku seperti tinta yang sulit dihapus dari buku cerita hidupku.

27 tahun telah berlalu sejak saat itu. Kami mungkin telah menjalani kehidupan masing-masing, bertemu dengan orang lain, dan mengalami berbagai peristiwa yang membentuk diri kita menjadi apa yang kita adalah hari ini. Namun, kenangan tentang cinta pertama masih tetap menghantui pikiranku dari waktu ke waktu. Terkadang, aku tersenyum saat mengingat momen-momen manis yang pernah kami bagikan bersama. Terkadang, juga ada rasa kepedihan saat aku mengingat bagaimana akhirnya kita harus berpisah.

Meskipun begitu, cinta pertama membawa banyak pelajaran berharga bagiku. Ia mengajarkanku tentang kekuatan dan kerapuhan cinta, tentang keberanian dan ketakutan, tentang kebahagiaan dan kesedihan. Melalui cinta pertama, aku belajar banyak tentang diriku sendiri, tentang apa yang benar-benar kuinginkan dalam hubungan, dan tentang pentingnya komunikasi dan pengertian.

Sekarang, ketika aku melihat kembali pada 27 tahun yang lalu, aku merasa bersyukur telah mengalami cinta pertama. Meskipun mungkin takdir memisahkan kami, kenangan itu tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari diriku. Mereka mengajariku untuk tidak takut mencintai, bahkan jika risiko yang harus kuterima adalah kehilangan. Dan yang terpenting, cinta pertama mengajarkanku bahwa meskipun cinta itu mungkin berubah bentuk atau hilang dari pandangan, kenangan tentangnya akan selalu hidup di dalam hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun