Mohon tunggu...
SK Writer
SK Writer Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Gemar menulis dan memberikan informasi yang siapa tahu bermanfaat bagi kalian yang membaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: tentang Lukisan dan Kenangan

15 April 2024   08:08 Diperbarui: 15 April 2024   08:10 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Unsplash_Man and Woman-Holding-Hands- In-front-of- glass-window

Perhatian! Dilarang copy atau hal-hal menggelikan lainnya. Selamat membaca dan mari tumbuh berkembang bersama

================================================================

Dia adalah lelaki yang berbeda. Dari sorot matanya pun aku tahu jika Arka sosok laki-laki yang berbeda dari banyak orang yang dikenalnya. Lelaki yang selalu duduk di pinggir jendela dengan buku bacaan ditangannya, entah kali ini buku apalagi yang di baca oleh Arka.

Kami bertetangga tetapi kami jarang berbicara, alasannya begitu singkat. Karena tidak ada pembahasan apapun yang bisa lebar luaskan menjadi pembicaraan.

Tapi...

Saat itu Arka datang dengan canvas putih ditangannya dan peralatan lukis lainnya. Matanya memperhatikan dari atas hingga bawah, pakaian yang dikenakan oleh Rani saat ini. Rani sendiri yang ditatap sedekat itu hanya bisa menatap bingung, ia tidak salah dalam menggunakan pakaian.

"Kamu... mau ikut aku ke bukit?"

"Apa sekarang kamu takut dengan hantu? Sejak awal kamu tidak pernah memintaku untuk ikut, ini aneh karena kamu tiba-tiba meminta aku untuk ikut." Lelaki di depannya tampak menutup mulutnya menggunakan jari tangannya agar ia berhenti berbicara.

"Jadi mau ikut atau tidak?" 

Kepala Rani tampak mengangguk mengiyakan perkataan lelaki di depannya itu, "Yasudah, aku sebagai teman yang baik tentu akan menemani kamu pergi. Ayo!" ajak Rani sembari mengekor pada lelaki yang ada di depannya tanpa mengatakan sepatah kata apapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun