Perhatian! Dilarang copy atau hal-hal menggelikan lainnya. Selamat membaca dan mari tumbuh berkembang bersama
================================================================
Dia adalah lelaki yang berbeda. Dari sorot matanya pun aku tahu jika Arka sosok laki-laki yang berbeda dari banyak orang yang dikenalnya. Lelaki yang selalu duduk di pinggir jendela dengan buku bacaan ditangannya, entah kali ini buku apalagi yang di baca oleh Arka.
Kami bertetangga tetapi kami jarang berbicara, alasannya begitu singkat. Karena tidak ada pembahasan apapun yang bisa lebar luaskan menjadi pembicaraan.
Tapi...
Saat itu Arka datang dengan canvas putih ditangannya dan peralatan lukis lainnya. Matanya memperhatikan dari atas hingga bawah, pakaian yang dikenakan oleh Rani saat ini. Rani sendiri yang ditatap sedekat itu hanya bisa menatap bingung, ia tidak salah dalam menggunakan pakaian.
"Kamu... mau ikut aku ke bukit?"
"Apa sekarang kamu takut dengan hantu? Sejak awal kamu tidak pernah memintaku untuk ikut, ini aneh karena kamu tiba-tiba meminta aku untuk ikut." Lelaki di depannya tampak menutup mulutnya menggunakan jari tangannya agar ia berhenti berbicara.
"Jadi mau ikut atau tidak?"Â
Kepala Rani tampak mengangguk mengiyakan perkataan lelaki di depannya itu, "Yasudah, aku sebagai teman yang baik tentu akan menemani kamu pergi. Ayo!" ajak Rani sembari mengekor pada lelaki yang ada di depannya tanpa mengatakan sepatah kata apapun.