Mohon tunggu...
Dhimas Afihandarin
Dhimas Afihandarin Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Hmm masih pengangguran. Mencoba bertahan hidup dengan freelancing dan terus kirim CV.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pandangan Saya tentang Pesawat Su-35

28 Februari 2018   00:33 Diperbarui: 28 Februari 2018   01:21 2319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sasaran potensial bernilai tinggi lainnya dalam perang udara adalah pesawat khusus pernika (pertempuran elektronika) Yang membawa pengacak atau pesawat pengendus emisi elektronik (ELINT) mis EA-6B, EA-18G, EF-18, EF-111, Su-24MP, RC-135,Tu-214R dan banyak lainnya.

Lalu pesawat pengisi bahan bakar di udara (tanker). Doktrin perang dingin Soviet sangat memprioritaskan sasaran-sasaran semacam diatas dan mendorong penciptaan sistahanud seperti S-300, S-300V dan peningkatan daya jangkau rudal terhadap sistem S-200 yang menghasilkan S-200 "Dubna" dengan rudal berdaya jangkau 400 km. Sebaliknya Amerika Serikat merencanakan rudal seperti AIM-47 Falcon lalu pesawat buru sergapturunan SR-71 yaitu YF-12 sebagai platform untuk menghancurkan AWACS milik Soviet (mis Tu-126 "moss").

Sumber : Wikimedia commons
Sumber : Wikimedia commons
G-550 AEW milik AU Singapura

kerugian yang ditimbulkan dari menghancurkan aset ISR lawan kurang lebih ada dua yaitu :

1. Kerugian taktis-strategis

Lawan akan kehilangan aset berharga, mereka kehilangan bukan hanya "mata" di udara namun juga platform pernika dan suplai udara yang jelas memberi keuntungan taktis bagi TNI dan strategis bilamana TNI juga memiliki AWACS dimana dengan hancurnya AWACS lawan, pesawat tempur lawan akan terpaksa menghidupkan radar sendiri dan dengan demikian menguntungkan bagi aset pengindera pasif TNI.

Dengan menghancurkan pesawat pengacak elektronik, radar TNI akan terbebas dari pengacakan dan dengan demikian bisa beroperasi dengan leluasa.  Bilamana tanker lawan hancur, maka pesawat tempur lawan akan kesulitan (mencari tempat mendarat dsb) bilamana bahan bakar mereka menipis.


2. Kerugian ekonomis

Harga pesawat berkemampuan AEW, Pernika dsb adalah TIDAK MURAH.  Kurang lebih 200-500 Juta Dollar Amerika Serikat. Dengan demikian pengadaan pesawat inipun relatif lebih rumit dan lama bilamana dibandingkan dengan pesawat tempur, dengan demikian jumlahnya pun tidak banyak. Sama dengan pesawat tanker dan pesawat khusus pernika.  Dengan menghancurkan pesawat-pesawat ini tak pelak TNI dapat secara langsung memberi kerusakan ekonomi pada lawan,  karena mengganti pesawat AWACS yang hancur atau perbaikan pasti akan memakan waktu lama. 

Dimana Su-35 bermain ?  Tentu dengan kemampuan radarnya yang mampu mengunci sasaran pada jarak 220'an Km, lalu dengan dukungan rudal seperti RVV-BD (varian ekspor dari R-37). Keuntungan dari penembakan rudal jarak jauh adalah pesawat pembawa tidak harus mendekati sasaran, dan tentunya berbeda dengan sasaran berupa pesawat tempur. Sasaran AEW bergerak relatif lambat dan tentunya tidak memiliki kemampuan manuver yang memadai untuk menghindari tembakan rudal.

Berapa "G" kemampuan manuver yang dibutuhkan untuk menembak jatuh sasaran berupa AEW ? jawabannya adalah 10G dengan asumsi pesawat AEWnya hanya mampu bemanuver maksimal 2G dan tidak mungkin pesawat AEW bermanuver 9G seperti pesawat tempur.

Sementara kemampuan manuver 10G ini tentu sudah tercakup untuk rudal jarak jauh. Darimana angka 10G ini ? Bisa dibaca pada buku Fighter Tactics karya Shaw yang mencantumkan kuotasi bahwa rudal udara ke udara memerlukan kemampuan manuver paling tidak 5 kali dari sasarannnya.  5 kali ini sudah mencakup berbagai faktor seperti kecepatan autopilot rudal menanggapi input dari kepala pandu (time constant)  dsb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun