Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal Existential Crisis dan Cara Mengatasinya

14 Juni 2021   21:59 Diperbarui: 16 Juni 2021   21:10 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi quarter life crisis (Ilustrasi: pexels)

Kemarin saya baru saja menonton podcast Cinta Laura yang diberi judul Bicara Cinta. Dalam Bicara Cinta ini biasanya Cinta mengundang public figure yang bisa menginspirasi banyak orang terutama dari kalangan anak muda. 

Sebelumnya ada banyak public figure yang diundang dalam acara ini seperti Naura mantan artis cilik, Prilly Latuconsina, Awkarin dan beberapa public figure lainnya. 

Sebenarnya saya tidak terlalu suka menonton podcast, tapi karena waktu itu bintang tamunya adalah Yuki Kato jadi saya tertarik untuk menontonnya. 

Kebetulan pembahasan kala itu tentang quarter life crisis yang mungkin banyak dialami oleh kaum muda saat ini. 

Ternyata seorang public figure juga mengalami quarter life crisis. Hal ini diungkapkan oleh Yuki Kato saat ditanya mengenai kehidupannya.  

Apakah dia pernah bosan dan jenuh dengan kehidupan entertainment yang dijalaninya. Ia mengaku merasa jenuh dan bosan, puncaknya yaitu setelah lulus SMA. 

Dia mengaku bingung dengan apa yang dia lakukan, mau berkarier atau melanjutkan sekolah. Hal itu membuatnya dilema bahkan hingga sekarang. Hal itu kemudian yang disebut sebagai quarter life crisis.

Quarter life crisis adalah periode saat seseorang berusia 18-30 tahun merasa tidak memiliki arah, khawatir, bingung dan galau akan ketidakpastian kehidupannya di masa mendatang baik itu dalam hal relasi, percintaan, karir dan kehidupan sosial. 

Selain membahas tentang quarter life crisis, dalam podcast ini juga Cinta dan Yuki membahas tentang existential crisis.

Existential crisis, yaitu krisis yang terjadi dalam diri seseorang di mana ia mempertanyakan makna dan tujuan keberadaannya di dunia. 

Dalam hal ini Yuki juga berbagi bagaimana ia pernah mengalami hal yang disebut existential crisis, di mana ia merasa tidak menjadi anggota yang baik, host yang baik dan hal yang tidak baik lainnya. 

Istilah lainnya adalah ia melakukan toxic terhadap dirinya sendiri. Mungkin sebagian dari kita pernah mengalami hal ini, di mana kita merasa tidak berguna baik itu kepada keluarga, teman dan dalam hal pekerjaan. 

Jika kamu pernah mengalaminya atau sedang mengalaminya, kamu tidak sendiri karena hampir setiap orang pernah mengalaminya. Lalu apa yang harus kita lakukan jika mengalami hal seperti ini? 

Tentu kita tidak ingin kondisi seperti itu berlarut-larut karena hal itu hanya akan membuat kita semakin terpuruk dan tidak tentu arah tujuannya. 

Kita akan semakin tersesat ke jalan yang rumit, untuk itu kita harus mengatasinya. Beberapa tips ini mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi existential crisis.

1. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain 
Biasanya krisis eksistensi terjadi karena kamu melihat kehidupan orang lain dan membandingkannya. Hal ini seolah-olah orang lain lebih hebat dan lebih segalanya sedangkan kamu merasa tidak memiliki apa-apa. 

Hal ini kemudian membuat dirimu merasa tidak berharga karena kamu melihat pencapaian orang lain yang seolah-olah sudah memiliki segalanya padahal itu belum tentu. Bisa jadi mereka juga mengalami hal yang sama, hanya saja mereka mampu mengatasinya. 

Membandingkan kehidupan orang lain, tidak akan ada habisnya. Karena di atas langit, masih ada langit. Jadi jika terus membandingkan pencapaianmu dengan orang lain, maka hal itu akan menjadi hal yang tak berujung. 

Karena tidak akan ada habisnya. Membandingkan jika untuk memotivasi diri sendiri, maka hal itu tidak masalah. Namun jika membandingkan kehidupanmu dan hal itu justru membuatmu terpuruk, maka lebih baik berhenti dan cobalah untuk menata diri kembali. 

Kamu harus mulai menyadari bahwa mannusia diciptakan dengan keunikan masing-masing dan anugerah yang berbeda. Dengan begitu kamu kaan menyadari bahwa kamu juga memiliki kelebihan yang mungkin belum kamu sadari. 

Sehingga kamu merasa lebih rendah daripada orang lain yang sudah mencapai ini itu. Membandingkan diri kamu dengan orang lain, maka kamu akan tidak fokus dengan kehidupanmu sendiri. Hal itu akan membuat kamu justru merasa semakin tidak berguna. 

Untuk itu, jika kamu mulai merasakan fase ini kamu harus berhenti membandingkan hidupmu dengan orang lain. Fokus pada kehidupanmu sendiri dan manfaatkan kelebihan yang kamu miliki. 

Karena setiap orang itu berharga. Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan yang berbeda, jadi kamu jangan menganggap dirimu tidak berguna. Karena hal itu tidak benar, setiap orang diciptakan dengan kelebihannya masing-masing karena tidak ada makhluk yang diciptakan dengan sia-sia. 

2. Temukan potensi dirimu dan fokus terhadapnya
Hal kedua yang harus kamu lakukan jika mengalami existential crisis adalah cobalah untuk menemukan kelebihan dan potensi apa yang kamu miliki. 

Cobalah untuk melakukan hal-hal yang kamu suka dan fokus pada hal yang kamu sukai tersebut. Misalnya, kamu suka menulis  ya menulis saja dan tekuni hal yang kamu sukai tersebut. 

Hal itu tentu akan menambah kemampuanmu dan mengembangkan potensi yang kamu miliki. Dengan begitu anggapan jika kamu tidak berguna akan menghilang dengan perlahan. Karena kamu mampu mengembangkan potensi yang kamu miliki. 

Seperti Yuki Kato yang kemudian memilih untuk berfokus pada karirnya. Baik itu akting, host dan karir di bidang entertainment lainnya. Dan dia juga akhirnya menunjukkan dia bisa karena dia fokus dan mengembangkan potensinya. 

Dia mencoba untuk melakukan hal yang disukainya dan fokus ada hal tersebut. Bahkan pada ajang penghargaan tahun lalu dia menjadi presenter paling populer dalam ajang penghargaan SCTV Awards. Hal itu menunjukkan bahwa dia telah berkembang dan mengalahkan krisis tersebut.  

Itu salah satu contoh bagaimana mengatasi existential crisis, jangan menganggap dirimu tidak memiliki potensi dan kelebihan. 

Coba kenali dan ingat kembali apa yang kamu suka dan cobalah kembangkan hal tersebut. Dengan begitu kamu akan menemukan potensimu dan mengembangkannya. 

Hal itu akan membuat dirimu merasa berharga dan bermanfaat untuk orang lain. Percayalah bahwa Tuhan itu menciptakan kita di dunia pasti ada alasannya. Karena ciptaan-Nya tidak ada yang sia-sia. Jadi, untuk apa kita merasa tidak berguna. 

3. Biasakan untuk melakukan positive affirmation kepada diri sendiri 
Kamudian tips ketiga atau yang terakhir adalah melakukan positive affirmation pada diri sendiri. Ini juga yang dikatakan oleh Yuki Kato kepada Cinta Laura bagaimana ia mengatasi masalah existentional crisis. 

Yuki Kato mengatakan bahwa ia mulai untuk melakukan positive affirmation pada diri sendiri. Apa positive affirmation itu? 

Melansir dari haikawanku, positive affirmation adalah kata-kata atau kalimat-kalimat positif yang diucapkan berulang kali dengan tujuan enguatkan keyakinan diri. Jika dilakukan berulang-ulang, hal ini akan memengaruhi pikiran bawah sadar (subconscious mind). 

Hal ini tentu akan berdampak positif terhadap tindakan yang kamu lakukan. Kamu bisa untuk mulai melakukannya. Misalnya sebelum melakukan aktivitas di pagi hari atau setelah bangun tidur, kamu bisa mengatakan pada dirimu sendiri. 

Jika kamu bisa melewati hari ini dengan baik. Ucapkan kata-kata tersebut secara berulang-ulang, maka hal itu akan berpengaruh pada tindakanmu seharian penuh. Kamu bisa mulai mencoba untuk meakukannya dan rasakan dampaknya. 

Positive affirmation ini akan memengaruhi segala tindakanmu. Jika kamu mengucapkan hal-hal positif kepada dirimu maka hal itu akan terngiang-ngiang di kepalamu dan tentu saja akan berdampak pada tingkah lakumu. 

Karena ketika kamu mengucapkan kata-kata positif tersebut, hal itu berarti kamu yakin pada dirimu sendiri. Hal itu tentu akan membangun keperayaan diri pada dirimu sehingga kamu bisa melewati harimu dengan baik. 

Untuk itu biasakan untuk melakukan positive affirmation ini agar kamu bisa mengalahkan pikiran negatif yang ada di otakmu. 

Seperti Yuki, yang akhirnya bisa melewati existential crisis. Ya salah satunya dengan cara inim, kata-kata positif akan membentuk perilaku yang positif juga. Untuk itu, biasakan melakukannya sebelum beraktivitas agar energi positif itu ada di dalam pikiran kita sepanjang hari. 

Itulah tips yang bisa dilakukan jika kamu sedang mengalami existential crisis. Kamu bisa mencobanya dan mempraktikkannya agar kamu segera melewati krisis ini dan menjalani hidupmu dengan baik. 

Terima kasih semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun