Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal Existential Crisis dan Cara Mengatasinya

14 Juni 2021   21:59 Diperbarui: 16 Juni 2021   21:10 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi quarter life crisis (Ilustrasi: pexels)

Istilah lainnya adalah ia melakukan toxic terhadap dirinya sendiri. Mungkin sebagian dari kita pernah mengalami hal ini, di mana kita merasa tidak berguna baik itu kepada keluarga, teman dan dalam hal pekerjaan. 

Jika kamu pernah mengalaminya atau sedang mengalaminya, kamu tidak sendiri karena hampir setiap orang pernah mengalaminya. Lalu apa yang harus kita lakukan jika mengalami hal seperti ini? 

Tentu kita tidak ingin kondisi seperti itu berlarut-larut karena hal itu hanya akan membuat kita semakin terpuruk dan tidak tentu arah tujuannya. 

Kita akan semakin tersesat ke jalan yang rumit, untuk itu kita harus mengatasinya. Beberapa tips ini mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi existential crisis.

1. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain 
Biasanya krisis eksistensi terjadi karena kamu melihat kehidupan orang lain dan membandingkannya. Hal ini seolah-olah orang lain lebih hebat dan lebih segalanya sedangkan kamu merasa tidak memiliki apa-apa. 

Hal ini kemudian membuat dirimu merasa tidak berharga karena kamu melihat pencapaian orang lain yang seolah-olah sudah memiliki segalanya padahal itu belum tentu. Bisa jadi mereka juga mengalami hal yang sama, hanya saja mereka mampu mengatasinya. 

Membandingkan kehidupan orang lain, tidak akan ada habisnya. Karena di atas langit, masih ada langit. Jadi jika terus membandingkan pencapaianmu dengan orang lain, maka hal itu akan menjadi hal yang tak berujung. 

Karena tidak akan ada habisnya. Membandingkan jika untuk memotivasi diri sendiri, maka hal itu tidak masalah. Namun jika membandingkan kehidupanmu dan hal itu justru membuatmu terpuruk, maka lebih baik berhenti dan cobalah untuk menata diri kembali. 

Kamu harus mulai menyadari bahwa mannusia diciptakan dengan keunikan masing-masing dan anugerah yang berbeda. Dengan begitu kamu kaan menyadari bahwa kamu juga memiliki kelebihan yang mungkin belum kamu sadari. 

Sehingga kamu merasa lebih rendah daripada orang lain yang sudah mencapai ini itu. Membandingkan diri kamu dengan orang lain, maka kamu akan tidak fokus dengan kehidupanmu sendiri. Hal itu akan membuat kamu justru merasa semakin tidak berguna. 

Untuk itu, jika kamu mulai merasakan fase ini kamu harus berhenti membandingkan hidupmu dengan orang lain. Fokus pada kehidupanmu sendiri dan manfaatkan kelebihan yang kamu miliki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun