Mohon tunggu...
Sri Indriyani
Sri Indriyani Mohon Tunggu... Jurnalis - Hai nama saya sri indri yani biasa disapa indri.Aku seorang Mahasiswa dari Bandung.Saat ini Aku sudah memasuki semester 4.Dengan program studi Ilmu Jurnalistik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama aku indri.hobby saya menulis.cita-cita menjadi seorang jurnalis yang hebat.Saat aku sedang menempuh pendidikan di salah satu kampus swasta di Bandung.Menulis adalah bagian dari hidup ku.Karena dengan menulos aku bisa meluapkan segala jenis bentuk emosional didalam jiwa.Aku punya tips nih jika kalian memilki masalah jangan dilampiaskan kepada orang lain,tapi coba lampiaskan lewat tulisan itu rasanya di jamin plong banget.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Melawan Pembullyan

24 Februari 2021   22:15 Diperbarui: 24 Februari 2021   22:26 2284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Andin Pertiwi Adijaksa seorang Gadis yang dilahirkan dari keluarga sederhana.Karena status ekonomi keluarga nya yang tergolong minim sehingga membuat Andin sering dihujat dan dibully disekolah tempat ia menimbah ilmu dengan beasiswa KIP.

Andin adalah salah satu korban bully geng cubby di sekolah SMA Negri 17 Jakarta. Hampir setiap hari gadis malang ini diperlakukan secara tidak layak.Geng cubby yaitu sekumpulan cewek reseh dan genit yang selalu membully Andin atau pun siswa lainnya yang dianggap nggak pantas berada disekolah itu.Sehingga pada suatu hari ada seorang murid pindahan dari luar negri yang menjadi pelindung Andin dan melawan segala bentuk pembullyan yang terjadi.Dengan segala keberanian nya itu yang menghilangkan kebiasaan membully.

"Melawan Pembulyan"

Bullying seakan menjadi sebuah keharusan yang mendarah daging disetiap negara tidak terkecuali di Indonesia sendiri.Tidak dapat dipungkiri lagi jikalau Bullying sudah mendarah daging didalam bagi sebagian orang.Lalu bagaimana jadinya jikalau ada seorang gadis remaja tangguh yang melawan pembuliyan yang terjadi di SMA Negeri Favorit di kota Jakarta.Simak cerita nya hingga tuntas ya.

Di suatu pagi yang cerah seorang Gadis berparas cantik tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah barunya.
Dia adalah Laura Putri Arjuna.Putri seorang pengusaha sukses dan mamanya seorang pengacara terkenal.Karena sang papa memilki proyek penting di Jakarta maka dengan sangat terpaksa Laura pun harus turut ikut pindah sekolah.Sebab Arjuna tidak ingin jauh dari peri kecilnya itu.Begitu pula dengan sang Mama Bunga.Bukan hanya putri seorang pengusaha sukses Laura juga cucu dari pemilik sekolah Barunya itu.Laura memiliki wajah yang sangat cantik,putih mulus tanpa setitik noda,gigi ginsul,bulu mata lentik,bibir merah dan juga lesung dikedua pipi kiri dan kanannya.Rambutnya panjang dibiarkan terurai.

"Pagi Ma,Pa."Sapa Laura kepada kedua malaikat tak bersayap nya saat dimeja makan.

"Pagi juga peri kecil pa."Jawab Arjuna kepada putrinya itu.

Sementara Bunga tampak sibuk menyiapkan sarapan untuk kedua jagoan nya. Tak perlu waktu lama kini sarapan pagi telah tersaji rapi dan waktunya makan.

"Belajar yang rajin ya sayang.Jangan lupa kalau lihat ketidakadilan yang terjadi disekolah lawan.Nggak perlu takut karena kebenaran itu pasti akan menang."Pesan Bunga kepada Laura.

"Siap kapten."Jawab Laura sambil mengangkat tangannya ke alis seperti hormat pada bendera.

"Ayo habisin makannya biar Papa anterin kamu ke sekolahan baru."Kata Arjuna.

Laura mengangguk lembut.

Jarum jam menunjukkan pukul 6.30 WIB.Pertanda waktu belajar akan dimulai dan gerbang sekolah akan segera ditutup.Laura berpamitan kepada Mama tak lupa mencium tangannya wanita terhebatnya itu.Dan benar saja saat Laura tiba disekolah satpam hampir menutup Gerbang namun hal itu tidak dilakukan karena ia tahu siapa Laura itu.

"Pa.Laura sekolah dulu ya.Papa jangan lupa makan ya."Kata Laura sambil mencium tangan Papanya.

"Iya tuan putri Papa.Kamu juga harus semangat belajarnya biar tetap mempertahankan prestasi rangking 1 Di kelas ya."Ujar Arjuna sambil mengelus pucuk rambut putrinya itu.

Laura pun melangkah masuk menuju ruang kepala sekolah.Ia tampak santai saat memasuki ruang kepala sekolah.

"Tok.tok.tok Assalamualaikum".Sapa Laura saat tiba di ruang kepala sekolah.

"Waalaikumsalam kamu pasti Laura ya murid baru pindahan dari Amerika."Jawab bu Winda yang tak lain adalah wali kelas Laura.

"Benar bu."Jawab Laura singkat,padat,dan jelas.

"Mari ikut ibu.Kebetulan Laura di tempatkan di kelas XI IPA 1 karena kamu adalah murid berkualitas".

Bu Winda lalu melangkah keluar menuju kelas XI IPA 1 yang berlokasi di lantai dua.Sementara Laura dengan gontai mengikuti langkah wali kelasnya itu.Meskipun ia sudah tahu letak kelasnya itu dimana karena ia adalah cucu dari pemilik sekolah itu.Namun demo menutupi identitasnya Laura harus berpura-pura seperti orang asing.

Suasana di kelas XI IPA terdengar ricuh dari luar karena kondisi pintunya sedikit terbuka.Namun tiba-tiba menjadi hening saat wali kelas memasuki ruangan.

"Selamat pagi anak-anak."Sapa bu Winda kepada anak muridnya.

"Selamat pagi bu."Jawab Mereka dengan serempak.

"Hari ini kalian akan kedatangan murid baru dari Amerika.Silahkan masuk".Bu Winda memanggil Laura yang sedaritadi pegal berdiri.

Laura masuk dengan wajah biasa saja.Seperti dia sudah terbiasa menghadapi suasana seperti ini.Suasana kelas seakan terguncang karena kehadiran seorang Gadis berparas elok.

"Wah cantik bener tuh cewek.Kek cinderallah aja."Kata Andre cowok yang paling genit di kelas.

"Lu benar bro.Sumpah cantik banget."Balas cowo yang lainnya.

"Sudah anak-anak.Tenang ya.Biarkan Laura memperkenalkan dirinya terlebih dahulu biar kalian bisa akrab."Kata Bu Winda.

"Selamat pagi semuanya.Perkenalkan nama saya Laura Putri Arjuna.Lho pada bisa panggil gue Laura.Gue harap kita bisa berteman dengan baik ya."Itulah perkenalan singkat Laura .

"Iya pasti donk.Kita mau jadi teman baik kamu."Jawab para Cowok di kelas.

Sementara di sisi lain ada tiga cewek yang sedang melirik ke arah Laura dengan tatapan sinis.Ketiga cewek itu adalah Mawar,Nindy dan Nida.

"Wih ada mangsa baru nih.Kita harus kasih tahu informasi ini kepada princess Nadia".Kata Ketiga orang itu.

"Okey Laura kamu silahkan duduk dibangku kosong itu ya."Sambil menunjuk ke arah seorang cewek berkacamata tebal".

"Baik bu."

 "Hai,gue Laura.Nama lho siapa?".Sambil mengulurkan tangannya mengajak gadis itu berkenalan.

"Gue Andin."Membalas uluran tangan Laura.

Cewek berkacamata tebal itu bernama Andin.Keduanya pun terlihat akrab meskipun baru beberapa jam yang lalu keduanya berkenalan.

Teng.teng.teng.Bel berbunyi.Pertanda jam istirahat tiba.Semua siswa dikelas berhamburan keluar kelas menuju markas makanan yaitu Kantin mbok Siti.

"Hayu Ndin ke kantin."Ajak Laura pada teman sebangku nya itu.

"Tapi Ra."Ucapan Andin terpotong karena Laura langsung menarik tangan Andin menuju kantin.

Sebelum memasuki sekolah ini Laura sudah mencari tahu tentang informasi disekolah barunya itu.Dan Laura pun sudah mendengar humor tentang seorang Gadis lugu yang dijadikan bahan bullyan di sekolahnya.Hanya saja untuk menutupi identitas nya maka Laura pun memutuskan untuk berkenalan dengan Andin.Laura berniat akan melawan orang-orang sampah yang sudah mencoreng nama baik sekolah milik kakeknya itu.

"Bu saya pesan Bakso dua sama teh botol sosro dua ya bu".Kata Laura pada ibu kantin yang tak lain adalah mbok siti.

"Baik non."Jawab Bu Siti lembut.

Tidak lama kemudian datanglah geng Trio Cuby.Dan menggangu suasana kantin yang tadinya aman menjadi rusuh.

"Eh ada murid baru dan si Cupu."Kata Mawar selaku ketua geng.

"Gue murid baru terus apa hubungan lho sama?"Jawab Laura santai tanpa melihat wajah ketiga gadis itu.

"Iya ada donk.Secara gue adalah anak dari pemilik sekolah ini jadi lho harus nurutin semua perintah gue."Sambil mengibaskan rambut ikalnya.

"Lho yakin kalau bokap lho pemilik sekolah ini?".Laura kembali bersuara tapi masih fokus dengan hidangan baksonya.

Seketika raut wajah Mawar berubah menjadi merah karena menahan emosi.Sedang Andin tampak gugup melihat mimik wajah pembuly yang selama ini menyiksa dirinya.

"Udah Ndin lho nggak usah panik ama cewek reseh kek mereka ini.Mending lho habisin makanan dan ikut gue ke kelas."Ucap Laura pada Andin.

"Wah lho masih murid baru tapi udah belagu ya.Gue bukan hanya anak pemilik sekolah ini tapi gue juga primadona di sekolah ini."Mawar berbohong.

"Ya terus gue harus teriak sambil bilang omg gitu."Laura terus menantang.

Mawar sudah tidak kuat mendengar bantahan dari Laura.Ia pun mengangkat tangan dan hendak menampar pipi mulus milik Laura.Tapi ternyata gelagatnya sudah ditebak oleh Laura. Laura langsung memegang tangan Mawar dengan erat hingga membuatnya meringis kesakitan.Semua orang yang lagi menikmati hidangan bakso menatap  lekat ke arah Laura dan Mawar.Sebenarnya mereka sangat senang melihat si pembully itu dipermalukan didepan umum.Karena kebanyakan siswa geram terhadap perlakuannya yang semena-mena pada Andin.Mereka hendak melawan tapi apalah daya Mawar selalu mengancam akan melaporkan kepada sang Ayah yang diakui sebagai pemilik sekolah ini.

"Wah si Laura dalam masalah besar nih.Bisa-bisa dia keluarin dari sekolah".Ucap beberapa siswa.

"Wah ternyata Laura bukan cuma cantik tapi juga pemberani."Ya kurang lebih seperti itu lontaran dari siswa yang berada dikantin.

"Singkirkan tangan kotor lho dari wajah gue.Karena gue yakin lho nggak akan mampu membayar perawatan wajah gue.Kata Laura dengan tatapan tajam.

Laura pun melepaskan tangan Mawar dengan kasar lalu mengajak Andin menuju ruang kelas.Tak lupa membayar uang kepada mbok Siti.

Sementara Mawar mengepal tangannya menahanan marah.

"Hari ini lho bebas mempermalukan gue Laura Putri Arjuna tapi ingat besok gue yang akan memperlakukan lho bahkan lebih dari ini.Lho bakalan tahu akibatnya kalau berurusan sama Mawar."Bathin Mawar.

Dikelas Laura tampak tenang mengerjakan tugas kimia yang diberikan oleh bi Winda dengan begitu cepat.Andin menatap penuh kagum ke arah Laura.Sepertinya Laura sangat enjoy bergelut dengan rumus asam dan basa.

"Ini anak udah cantik,Baik,berani,nggak sombong pintar lagi.Kek paket komplit ayam geprek deh."Batin Andin.

"Weh lho kenapa Ndin.Kok bengong sih.?"Tanya Laura yang membuyarkan lamunan teman barunya itu.

"Hehehe gue nggak apa-apa cuma kagum aja ama lho Ra.Udah Cantik,pinter,berani lagi.Its so perfect."Ternyata Andin jago juga ya inggrisnya.

"Ya ellah nggak usah muji gitu napa.biasa aja kali Ndin."

Tak terima dipermalukan Mawar dan kedua sahabatnya menghampiri Nadia salah satu senior cewek yang paling kejam dalam hal membuly.

"Princess gawat.Ada murid baru yang bikin rusuh di sekolah kita.Tadi gue dipermaluin ama dia dikantin."Ujar Mawar kepada senior cewek yang bernama Nadia.

"What?Siapa sih dia kok bisa-bisanya berbuat kek gitu.Dia belum tahu siapa kita.Dia harus dikasih pelajaran biar nggak sok-sok an disekolah ini.Lho bertiga besok tunggu gue besok dikantin.Gue bakal buat perhitungan ama tuh cewek."Kata Nadia dengan senyum licik.

Semenjak kejadian di Kantin tadi seketika membuat nama Laura menjadi trading topik disetiap kelas.Mulai dari kelas X hingga XII.Tak terkecuali di Kelas sang kapten basket tertampan di sekolah itu.Ya dia adalah Galang Sebastian.Cowok terhitz dan terperfect di sekolah.

"Hello guys lho semua udah pada tahu belum sih kalau tadi ada kejadian yang sangat wow gitu lho."Kata Bimbim sahabat masa kecil Galang yang sedikit cucok.

"Wah kejadian apaan Bim kok kek heboh gitu sih."Tanya semua siswa.

"Iya Bim ada kejadian apaan sih kok heboh gitu".Galang tidak mau ketinggalan.

"Jadi gini guys tadi Mawar si mak Lampir yang suka ngebully itu dipermaluin di kantin sama cewek yang super duper cantik banget.Dan katanya dia itu murid baru pindahan dari Amerika."Bimbim menjelaskan sedetail mungkin tentang sosok Laura.

"Laura Putri Arjuna.Nama yang indah.Pasti orangnya juga cantik.Gue harus cari tahu tentang cewek ini."Batin Galang.

Sementara dikelas IX IPA 1 suasana menjadi hening dan tegang saat seorang pria paruh baya berwajah sangar,berkepala botak,perut buncit,dan kacamata dihidungnya.Dia adalah Pak Broto.Guru mata pelajaran matematika di jurusan IPA.

"Selamat siang anak-anak."Sapa Pak Broto.

"Selamat siang pak."Jawab semua siswa dengan wajah tegang kecuali Laura.

"Hari ini kalian akan ulangan.Bapak akan mengetes sejauh mana pemahaman kalian tentang materi logaritma yang telah Bapak jelaskan minggu lalu."Tegas Pak Broto.

"Duh mampus gue.Gue nggak ngerti-ngeeti lagi."Batin Mawar.

"Ra.Lho kan belum dapat materinya.Jadi lho nggak apa-apa kalau nggak ikut.Nanti susulan aja."Bisik Andin pada Laura.

"Nggak apa-apa Ndin.Insya Allah gue bisa kok.Tenang aja."Jawab Laura dengan santai.

"Jadi sistemnya gini ya kalian tidak akan menggunakan kertas.Tetapi melainkan cukup dengan logika untuk menjawab soal setiap nomornya.Siapa yang paling benar jawabannya akan mewakili sekolah kita mengikuti lomba olimpeade sains nasional di Bandung."Jelas pak Broto.

Semua siswa hanya tercengang mendengar sistem ulangan yang diterapkan oleh pak Broto.Kemudian pak Broto mulai menulis soal-soal ulangan.

1.Jika diketahui log 3 = 0,332 dan log 2 = 0,225. Dengan demikian nilai dari log 18 adalah ...
"Siapa yang tahu jawaban nya angkat tangan ya."
"Saya pak".Kata Laura mengangkat tangannya.Membuat semua mata tertuju pada sumber suara itu.

"Iya Laura silahkan jawab."Kata Pak Broto sambil melanjutkan menulis soal berikut.
"Hasil nya adalah 0,889 pak."Jawab Laura.

"Ya benar sekali jawaban nya Laura."Ucap Pak Broto.
Ini adalah coretan dari hasil buah pikir seorang Laura

log 18 = log (9 x 2)
log 18 = log 9 + log 2
log 18 = log 32 + 0,225
log 18 = 2 log 3 + 0,225
log 18 = 2(0,332) + 0,225
log 18 = 0,664 + 0,225
log 18 = 0,889

2.Nilai x yang memungkinan dari log x + log(x -1) = log(3x + 12) adalah ...
"Siapa yang bisa jawab".Pak Broto kembali bertanya.

" Saya pak."Dan Laura kembali mengangkat tangannya dan membuat semua orang kagum dengan kelincahan Laura begitu pula dengan pak Broto.Karena Bagi pak Broto sendiri mengerjakan soal seperti itu memerlukan waktu 3-5 menit.Akan tetapi Laura hanya membutuhkan 7 detik untuk menjawab soal yang diberikan.

"Ya Silahkan Laura".

"Jawabannya adalah
-2,pak."Dan jawabannya benar.
Hasil pemikiran seorang Laura mungkin seperti ini

log x + log(x -1) = log(3x + 12)
log(x(x - 1)) = log(3x + 12)
x(x - 1) = 3x + 12
x2 - x = 3x + 12
x2 - x - 3x - 12 = 0
x2 - 4x - 12 = 0
(x - 6)(x + 2) = 0
x = 6 dan x = -2
 
"Tuh Cewek Pinter banget sih.Gue harus cari tahu tentang dia."Batin Mawar penuh rasa kepo yang menggebu-gebu.

Soal nomor 3 atau terakhir

3.Nilai dari 3log 9 + 3log 108 - 3log 4 + 3log 27 adalah....
Dan kini Laura memberikan kesempatan pada Andin untuk menjawab soal itu.

"Ndin Jawabannya 3/2."Bisik Laura.

"Lho tahu darimana Ra."Kata Andin sedikit tidak yakin.

"Udah lho jawab aja Ndin."Balas Laura.

"Saya pak."Kata Andin yang membuat semua pasang mata menatap heran ke arah Andin.Sejek kapan Andin bisa pintar matermatika.Yang mereka tahu selama ini Andin sangatlah Lola dalam pelajaran matematika.

"Ya Silahkan coba kamu jawab Andin".Kata Pak Broto.

"Jawabannya 3/2 Pak."Sambil menggigit bibir menahan takut.

"Ya benar sekali Andin.3/2 °adalah jawabannya."

Ini hasil cantekan dari Laura ya
3log 9 + 3log 108 - 3log 4 + 9log 27
⇔ 3log 32 + 3log
108
4
 + 32log 33
⇔ 2 . 3log 3 + 3log 27 +
3/
 3log 3
⇔ 2 . 1 + 3log 33 +
3/2
⇔ 2 + 3 . 3log 3 +
3/2

⇔ 2 + 3 . 1 +
3/2

Teng.teng.teng bel berbunyi tanda jam pelajaran berakhir.Semua siswa berlarian keluar pintu gerbang.Ada yang menunggu taxi online dan apa pula yang menunggu dijemput doi.
Sementara Laura dan Andin menunggu pak Saiful sopir yang akan menjemput dirinya.

"Andin lho pulang naik apa?"Tanya Laura pada Andin.

"Gue jalan kaki Ra.Soalnya Ayah  lagi kerja jadi nggak sempat jemput gue."Sambil tersenyum paksa.

"Ya udah lho pulang bareng gue aja.daripada lho kepanasan kan."Ajak Laura.

"Tapi Ra gue..."
Kalimat Andin terputus karena tiba-tiba ada seorang cowok yang menghampiri mereka.

"Hai lho pasti Laura kan?Murid baru pindahan dari Amerika dan sekarang lho di kelas IX IPA 1 kan."Ucap lelaki itu yang tak lain adalah Galang Sebastian kaka kelas Laura.

"Lho kok tahu sih."Tanya Laura dengan mimik bingung.

"Ya karena lho jadi trending topik setiap kelas saat peristiwa di kantin tadi."Galang bercerita singkat.

"Oh iya iya."Jawab Laura singkat.

"Eh BTW kenalin nama gue Gilang Sebastian.Kapten tim basket disekolah ini.Kalau lho butuh apa-apa tinggal ke kelas XII IPS 2.Gue disitu.".

"Oh iya kak Galang.Gue Laura Putri Arjuna."Menyambut salam kenal dari Galang.

Tiba-tiba pak Saiful memanggil nama Laura.

"Non Laura.Ayo pulang.Takut kejebak macet."Kata Pria Paru baya itu.

"Baik pak.Oh iya Kak maaf iya gue harus pulang.Ayo Ndin."Sambil menarik tangan Andin.

Saat berlari Laura sempat melihat ke arah Galang dan memberikan senyuman termanis miliknya yang membuat Galang seakan terhipnotis.

"Laura.Senyum itu akan menjadi milik Galang selamanya."Batin Galang.

Tak disangka daritadi ada empat pasang mata yang sedang mengamati gerak gerik Laura.

"Jadi itu Laura.Lumayan cantik.Tapi cantikan kita."Tutur Nadia tak kalah ingin tersaingi.

"Iya benar lho incess.Laura udah salah milih lawan."Balas Mawar.

"Lho pada tenang aja.gue ngga akan biarin Galang jatuh ke pelukan Laura.Dan gue juga bakalan buat dia menderita karena udah main-main ama Nadia."Sambil tersenyum misterius.

"Pak kita ke supermarket bentar ya".pinta Laura.

"Baik non."

Saat di minimarket Laura mengambil troli berukuran jumbo dan mulai mengambil satu persatu produk yang tersedia.Andin hanya diam mengikuti Laura.Saat melihat troli sudah penuh Laura menuju arah kasih dan membayar semuanya dengan atm.
Usai belanja mereka pun melanjutkan perjalanan pulang menuju rumah  Andin.Kini mobil mewah milik Laura terparkir sempurna di halaman rumah Andin yang tampak sederhana.Andin lalu turun dan hendak mengajak Laura mampir tapi dibatalkan karena ia malu pada Laura.

"Makasih ya Ra udah mau ngasih gue tebengan."

"Ya nggak apa-apa kok.Oh iya aku boleh minta nomor WA kamu Nggak?"

"Boleh Ra ini.08..."

"Maksih ya Ndin.Oh iya ini belanjaan buat lho.tadi gue sengaja beli buay lho.Semoga bisa jadi teman belajar lho.jangan lupa di habisin ya."Sambil menyodorkan 3 kantong barang belanjaan di supermarket.

"Ya ampun Ra nggak usah repot-repot.Gue jadi nggak enak tahu ama lho."

"Ya nggak apa-apalah.Gue malah seneng bisa berbagi.Ya h gue balik ya Ndin.Titip salam buat kluarga lho ya."Laura melambaikan tangan ke arah Andin.

"Assalamualaikum ma.Laura pulang."Sambil mencium tangan sang Mama.

"Waalaikumsalam eh anak mama udah pulang.Ganti baju,mandi jangan lupa sholat.Habis itu kamu ke bawah kita makan ya sayang."Ucap Bunga pada wanita manja itu.

Laura mulai mengganti baju bergegas ke kamar mandi lalu melaksanakan kewajiban nya sebagai seorang hamba.Setelah semuanya beres Laura berlari kecil menuju meja makan.Karena perutnya sudah tidak bisa diajak kompromi.
Sedang sang Mama sudah menunggu dimeja makan.Laura makan dengan lahap.Namun tiba-tiba wajahnya berubah jadi sendu.Buliran bening pun perlahan menetes mengguyur pelupuk matanya.Melihat hal itu Bunga pun bertanya.

"Ada apa sayang?Kok tiba-tiba kamu nangis sih. "Tanya Bunga.

"Ma,Laura inget sama teman baru Laura disekolah tadi.Dia sering dibully karena dia hanya orang biasa."Laura lalu menceritakan semua hal yang menimpa Andin.Ya meskipun baru sehari kenal tapi Andin sangat percaya pada Laura sehingga tanpa malu-malu Andin menceritakan segalanya saat perjalanan pulang.

"Ya ampun nak.Mama bangga banget sama kamu.Kamu memilki jiwa kepedulian sosial yang sangat tinggi."Sambil mencium kening anak gadisnya itu.

Mentari pamit kembali keperaduannya di ufuk barat.Pertanda malam akan segera meminang.Malam itu angkasa tampak bersahabat.Para bintang bermain mata dari balik kolong langit yang ditemani sinar  rembulan.Usai makan malam Laura pamit ke kamar sedang Bunga mengajak Arjuna untuk berbicara masalah penting.
Dikamar Bunga dan Arjuna.

"Pa.Mama mau bicara".

"Iya Ma.Mau bicara apa?"Tanya Arjuna pada istrinya.

"Jadi gini pa tadi siang saat makan Laura tiba-tiba terisak karena mengingat teman sekelasnya yang bernama Andin yang terus di bully karena status sosial pa."Bunga mulai angkat bicara.

"Lah kok bisa sih ma?"Tanya Arjuna keheranan.

Bunga menceritakan kisah hidup yang memilukan dari seorang Andin.Arjuna mengangguk pelan.Ia lalu diam dan berpikir sejenak.

Sedangkan di kamar paling atas Laura sudah mulai merasa ngantuk.Ia pun memutuskan untuk tidur.Tak lupa mengucapkan good night pada Andin.Dan Laura pun terlelap hingga malam berganti fajar.

Matahari menerobos celah-celah kaca yang terhalang korden.
Laura terbangun langsung menuju kamar mandi,bersiap siap menuju sekolah.Kali ini ia tidak sarapan di rumah.Laura meminta kepada Mama untuk menyiapkan dua bekal dan dua susu kotak.Bekal itu akan diberikan kepada Andin.Karena Laura yakin Andin pasti belum sarapan.

Disekolah
"Hai Ndin."Sapa Laura.
"Hai juga Ra."Balas Andin.
"Ini dari Mama buat lho katanya wajib dihabisin."Kata Laura sambil memberikan bekal berisi roti coklat dan sekotak susu rasa starwberry.
"Ya ampun makasih lho Ra.Bilang ama mama makasih banyak.

"Oh iya gue kebelet nih.Lho tunggu disini ya gue ke toilet bentar".Berlari menuju toilet.

Saat Andin sedang menunggu Laura tiba-tiba geng cuby beserta Nadia datang ke kelas.

"Eh si Cupu.Tumben sendirian.Mana pahlawan kesiangan lho".Tanya Mawar.

Andin tidak bisa bersuara.Hanya ketakutan yang menyelimuti gadis malang itu.

"Udahlah kelamaan dech.Seret dia keluar nanti juga si Laura bakalan nyusul."Ucap Nadia.

"Okey cap cus."Jawab mereka kompak.

Nadia diseret secara paksa ke lapangan basket.Laura pun kembali dari toilet melihat Andin udah nggak ada.Hanya tersisa kotak belel berisi roti.Dilapangan basket sudah penuh dengan siswa dari semua jurusan.
Tiba-tiba ada yang memanggil namanya dengan nafas terengah-engah.

"Ra...gawat Ra."Ucap Anggi teman sekelas Laura

"Lah gawat kenapa Ngi?"Tanya Laura.

"Itu si Andin di lapangan basket.Tadi gue lihat dia diseret sama geng cuby dan Nadia.Lho buruan kesana.Gue kasihan ama Andin."

Laura berlari menuju lapangan basket.Benar saja Andin sedang disuruh bersujud diatas lapangan basket.Laura sangat geram melihat sahabatnya diperlakukan seperti seorang budak.Ia lalu menghampiri Andin.

"Andin...teriak Laura."

"Wah akhirnya pahlawan Andin datang nih."Kata Nadia.

Sontak semua yang orang tertawa.Mata Laura mulai memerah seperti api yang akan berkobar kapan pun.
Tapi Laura tidak ingin terlihat marah.Ia mengatur nafas lalu berjalan santai melewati geng cuby tanpa rasa gentar.Laura membantu Andin berdiri.Dan tiba-tiba Nadia menarik rambut Laura dari belakang dan membuatnya terjatuh.

"Upss...katanya jagoan kok ditarik dikit langsung jatuh".Ejek Nadia.

Semua yang melihat hal itu tertawa.Daritadi Laura sudah sabar tapi tidak kali ini.Seorang Laura berani dipermalukan di depan umum.Laura pun bangkit dan
Plak...kelima jari melekat sempurna diwajah Nadia yang sedikit berjerawat.Nadia kaget bukan kepalang.Bukan hanya Nadia saja yang kaget tapi satu sekolah dibuat kaget.

"Lho berani tampar wajah seorang Nadia."Dengan suara tinggi.

"Iya gue berani ngelawan orang-orang sampah kek kalian.Orang-orang yang nggak punya etika.Kalau daging kalian diberikan kepada seekor anjing pun mungkin anjing jijik memakan daging kalian."Laura sudah kehilangan batas kesabaran.

"Beraninya lho bilang gue gitu."Mawar mulai bersuara.

"Lho diam atau mai gue patahan tangan kotor lho itu."Ancam Laura.

Mawar tidak bisa berkutik.Ia hanya mampu menelan ludah.Belum puas dengan satu tamparan Laura pun kembali mendaratkan telapak mungilnya diwajah Nadia.

"Gue ingetin sekali lagi ya.Jangan sampai ada berani nyakitin Andin.Kalau nggak gue pastiin kalian akan lumpuh total.Dan buat lho berempat kalau sampai kejadian ini terjadi rahasia kalian akan gue bongkar.Camkan itu baik-baik."Menatap benci ke arah geng cubby.

Teng.teng.teng bel dimulai tanda jam pelajaran akan segera dimulai.Hari ini mereka akan belajar mata pelajaran fisika.Otak akan dipenuhi dengan rumus-rumus.Sungguh menyedihkan.

"Selamat pagi semua".Sapa bu Lani guru Fisika.

"Selamat pagi bu."Jawab murid serempak.

"Hari ini guru-guru akan mengadakan rapat maka dari itu ibu tidak akan menjelaskan materi tapi ibu akan memberikan tugas.kalian kerjakan dan kumpul minggu depan".

"Baik bu."Jawab murid-murid.

Setelah beres memberikan tugas bu Lani pamit keluar dan para murid pun berhamburan keluar.

"Ndin jalan-jalan yuk."Ajak  Laura.

"Ah gue nggak mau ngerepotin lho mulu Ra."Dengan wajah lesuh.

"Eh dilarang menolak rezeky lho."

"Hmm ya udah deh gue mau".Andin setuju dengan ajakan Laura.

Laura pun mengeluarkan benda pipih miliknya dari dalam tas dan mulai memesan taxi online.Tak butuh waktu lama taxi online yang ditunggu pun tiba dan waktunya berangkat.Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam lamanya kini Laura dan Andin tiba disebuah mall ternama di Jakarta.

"Ra.Lho nggak salah ngajak gue kesini.Inikan Mall ternama."Tanya Andin.

"Ya nggaklah.Gue masih muda kali Ndin."Balas Laura.

"Eh ada non Laura.Ada yang bisa saya bantu non?"Tanya seorang wanita yang berprofesi sebagai kasir.

"Hehehe nggak kok mbak  Nita.Saya mau ambil beberapa keperluan untuk sahabat saya.Bisa anterin kami ke tempat baju dan lainnya?"Pinta Laura.

"Baiklah non.Mari ikuti saya."

Bingung kan kenapa Laura di panggil non di Mall itu.Dan tadi kata Laura mau mengambil beberapa keperluan untuk sahabat nya.Ya karena Laura adalah anak dari  pemilik mall ternama itu yang tidak lain adalah Arjuna.Maka tentu saja para pekerja mengenal Laura dengan baik.
Dan kini mereka sudah sampai didepan tokoh baju.Lalu kasir itu pun pergi meninggalkan keduanya dan tak lupa Laura mengucapkan terima kasih

"Ndin Lho pilih aja barang-barang yang lho mau."Kata Laura sambil memilih beberapa baju.

Andin hanya mengangguk pelan.Lalu Ia melangkah gontai menuju jajaran baju dan mulai memilihnya.Sesekali ia tersenyum ke arah Laura.Laura tampah bahagia melihat senyum yang mekar di wajah polos Andin.Setelah merasa cukup mereka pun kembali ke rumah masing-masing.Tak lupa Laura memberikan bahan pokok untuk mama Andin.

Waktu bergulir dengan begitu cepat sehingga tak terasa Laura sudah sekolah ditempat barunya selama sebulan lamanya. Laura semakin dekat dengan Dua.SeMentara Geng Cuby masih belum puas karena balas dendam mereka menuai hasil.Kini Andin sudah dibelikan motor oleh Arjuna papa nya Laura.Hal itu membuat Andin dan Laura semakin akrab.Seperti biasa Laura melewati aktivitas sehari-harinya.Pagi itu Laura buru berlari menuruni anak tangga.Tiba-tiba Laura terpeleset dan "arrrhhhgggg...Teriak Laura  namun tubuh Laura tidak menyentuh lantai.
Ya tubuh Laura ditangkap oleh pria tampan siapa lagi kalau bukan Galang Sebastian.

" Ya ampun Ra wajah lho terbuat dari apa sich kok mulus gini.Sumpah demi apa pun lho cantik banget Ra."Batin Galang.

"Duh Galang kok  manis banget sih kek martabak aja."Gumam Laura.

"Lho nggak kenapa-kenapa kan?"Tanya Galang dan membuyarkan lamunan Laura.

"Iya gue nggak apa-apa kok.Makasih ya lho udah menyelamatin gue."Jawab Laura.

"Ya udah lho hati-hati ya.Gue nggak mau lho kenapa-kenapa Ra. Duh keceplosan lagi nih mulut apa ember sih."Sambil memukul bibirnya.

"Lho kenapa kok aneh gitu Lang?"Tanya Laura saat menyaksikan tingkah konyol Laura.

"Hehehe nggak apa-apa Ra.Eh btw lho kenapa semalam nggak balas WA gue ?".Tanya Galang kepo.

"Gue ketiduran hehehe maaf ya?."

"Iya nggak apa-apa kok gadis manis."Sambil mengelus lembut rambut gadis.

"Ya udah gue ada kelas nih.Jadi harus buru-buru."Laura lari meninggalkan Galang.

"Ra lho buat gue makin hari makin jatuh cinta deh.Malam ini gue pastiin lho bakal jadi milik itu.Dan Gue ngga akan lepaskan lho lagi Ra."Galang bicara pada diri sendiri.

Di kelas semua siswa sedang berkumpul seperti biasanya.Ada yang pacaran,gosipin opa-opa korea dan ada juga yang membaca novel romantis.Ya begitulah suasana kelas XI IPA 1.Meskipun dijuluki kelas terbaik tapi tidak menghilangkan sifat rusuh dari para siswanya.Semua siswa sedang berkumpul sedangkan geng cuby belum juga nongol.Tentu saja menimbulkan tanya dibenak setiap siswa.

"Eh guys bentar deh itu sih geng alay kok belum nongol ya."Tanya Reno sambil menatap ke tempat duduk Mawar dan kawan-kawannya.

"Udah mati mungkin."Jawab Sisil menahan tawa.

"Ya bagus donk kalau si rempong itu nggak ada.Jadi kita bisa bernafas lega.Kalau nggak pasti kek tupai dikandang."Jawab yang lainnya.

Ternyata geng cuby sedang menyusun rencana jahat bersama Nadia untuk mempermalukan Laura.Karena kebetulan beberapa waktu yang lalu saat Andin dan Laura pergi Mall ternama di Jakarta itu Mawar dan Nadia mengikuti keduanya.Mereka merekam kegiatan Laura saat mengambil baju dan keluar tanpa melewati kasir untuk membayar baju tersebut.Sedangkan Mawar dan Andin tidak mengetahui kalau Laura adalah anak dari pemilik Mall ternama tersebut.Dan mereka yakin rencana kali ini bakalan berhasil.Lebih kerennya lagi Laura menyadari kehadiran mereka berdua namun Laura tetap saja berpura-pura tidak sadar akan kehadiran kedua nenek rempong tersebut.

"Gimana rekamamnya udah siap untuk disebarkan?"Tanya Nadia memastikan.

"Udah donk Mawar gitu.Dan gue yakin si Laura yang belagu itu kali ini nggak akan bisa berkutik."Mawar tersenyum licik ke arah Nadia.

"Bagus Mari ke lapangan dan lihat wajah Laura yang cantik itu menahan malu karena sudah menjadi maling di Mall ternama."

Mawar,Nadia,Nida dan Sindy melangkah menuju lapangan.Tak lupa mereka meminjam mik di aula untuk memanggil seluruh siswa agar segera merapat ke lapangan basket karena ada informasi penting.Dalam hitungan ketiga seluruh siswa pun tiba di lapangan basket dengan tergesa-gesa.

"Selamat pagi guys gue punya informasi yang sangat penting dan gue yakin lho semua pasti kaget deh."Kata Nadia melirik ke arah Laura yang sedang memasang wajah datar.

"Nah benar banget guys.Ternyata di sekolah kita itu ada maling lho."Mawar menatap tajam ke arah Laura.

Sementara Laura hanya tersenyum melihat kebodohan dari kedua orang itu.Mawar dan Nadia nggak sadar kalau Laura sudah tahu maksud dan tujuan mereka.

"Aduh percuma ya cantik tapi otak udang.Lho pikir gue orang bodoh yang bisa lho permaluin kek gini.Tapi ya nggak apa-apa sih gue suka cara lho berdua.Dan Laura Putri Arjuna punya kejutan spektaluler yang nggak bakal lho berdua lupain."Batin Laura.

"Woi Lampir buruan donk lho mau ngasih tahu informasi apaan.Buruan panas pea."Teriak Galang yang ternyata ikut datang ke sumber suara sampah tersebut.

"Sabar donk Sayang.Biarin princess cantik ini membukan kedok seorang Laura yang."Tersenyum licik menatap Laura.

"Maksud lho apaan lampir?"Tanya Galang.

"Mawar,dalam hitungan ketiga lho kirim video itu dan jangan lupa caption yang udah gue rangkai semalam."

 dan saat hitungan ketiga video pun berhasil dipublikasikan dengan caption Cantik-cantik tapi maling.Kalau miskin nggak usah belagu masuk mall dan mengambil baju tanpa bayar.Semua orang sangat kaget melihat video yang dibagikan oleh Mawar.Andin tertunduk malu.Sedang Galang Menatap wajah Laura dengan tatapan nggak percaya.Dan semua siswa melihat ke arah Laura.Namun Laura tetap aja tersenyum manis tanpa rasa takut.

"Ternyata gue nggak nyangka seorang Laura bisa jadi maling di Mall."

"Iya ya nyesel gue udah temenan ama dia".

Ya begitulah suara-suaea sumbang dari siswa yang hadir disitu.Sementara Mawar dan Nadia berserta geng nya merasa sangat puas bisa mempermalukan Laura.Dendam mereka pun terbalas.Tapi ada yang aneh Laura tampak santai saja dengan cibiran siswa yang menyudutkan dirinya.Kali ini Laura yang akan memberikan kejutan spektakuler kepada keempat kurcaci itu.

"Lho kenapa kok diam aja.Ketangkep basah jadi malu.Mana mulut songong lho."Ucap Nadia dengan bangga.

"Hahaha ya mau ngomong apalagi Nad.Dia kan udah ketangkap basah gimana mau ngelak."Tambah Mawar.

Suara gelak tawa memenuhi lapangan basket kecuali Galang dan Andin yang masih diam tanpa kata.

"Saatnya permainan dimulai.Kalian yang jual maka gue beli."Batin Laura.

"Udah puas kan permainan nya? Gantian donk sekarang giliran gue yang bermain."Laura tersenyum miring.

"Maksud lho apaan?Lho mau drama apalagi?"Tanya Mawar.

"Uhhh kejutan donk.Kalau gue kasih tahu itu bukan kejutan namanya."Menatap Mawar dengan tatapan amarah.

Laura melangkah gontai dan meraih mick yang dipegang Mawar dengan kasar.

"Okey guys jadi sepertinya gue harus membongkar identitas gue ya biar lho pada nggak salah paham dengan video murahan yang lho dapat dari si Rempong ini."Laura membuka bicaranya.

"Langsung saja gue adalah Laura Putri Arjuna.Seorang pengusaha sukses yang memiliki perusahaan ternama dan sekaligus pemilik dari Mall ternama di Jakarta yang kemarin gue dan Andin singgahi.Gue ambil baju itu tanpa bayar karena itu mall mulai bokap gue.Sedang nyokap gue adalah Bunga Puji Lestari Arjuna seorang pengacara tersohor di Indonesia yang sering memenangkan kasus-kasus.Gue adalah putri tunggal mereka."
Laura menceritakan identitasnya kepada semua orang.

"Alah jangan sok ngaku deh lho".Nadia bersuara tidak percaya.

"Okey lho semua bisa searching aja di google tentang biografi dari keluarga Arjuna.Dan lho semua pasti melihat kebenaran itu."Laura tak ingin kalah.

"Iya benar Laura adalah pak Arjuna.Wah parah si Mawar dan Nadia salah pilih lawan.Bisa habis nih."Begitulah bisikan Siswa.

Sementara Galang dan Andin masih tercengang tidak percaya bahwa sosok Laura yang dihadapan mereka adalah putri dari orang ternama.Sementara Laura masih memiliki beberapa kejutan lagi buat geng super reseh itu.Sedangkan Mawar dan Nadia tertunduk malu karena rencana mereka mempermalukan Laura kini berbalik menyerang mereka.

Merasa dipermalukan Nadia naik pitam dan melangkah menghampiri Laura yang sedang bersiap-siap untuk memberikan kejutan selanjutnya.Dan Nadia mengangkat tangan hendak menampar wajah Laura tapi dengan cepat tangan Nadia dihadang oleh Laura.

"Jangan coba-coba menyentuh wajah gue.Kalau nggak gue bakalan buat lho nyesel seumur hidup karena udah berani nyentuh pipi gue.Dan ingat ya semua tindakan kejahatan yang lho lakukan terhadap siswa disekolah ini ada ditangan gue.Kalau lho pengen hidup lho aman jangan berani macam-macam sama seorang Laura.Gue bukan cewek lemah yang bisa lho tindas seenak jidat."Bentak Laura kepada Nadia.

"Oh iya?Lho nggak tahu kalau gue adalah sahabat dari anak pemilik sekolah ini.Dan lho mau tahu siapa anak pemilik sekolah ini?Dia adalah Mawar."Nadia tertawa sinis.

"Oh iya?Kita lihat aja kebenarannya seperti apa."Tantang Laura.

Laura melepaskan tangan Nadia dari cengkeraman nya.Karena cengkeraman nya begitu kuat membuat pergelangan tangan Nadia menjadi kemerahan. Laura pun hendak mengumumkan kejutan spekatakuler lainnya.Tapi sepertinya waktu tidak berpihak pada Laura karena suara dengungan bel bergema dengan syahdu pertanda waktunya masuk kelas.Mendengar bunyi bel semua siswa berhamburan masuk ke kelasnya masing-masing.Begitu pula dengan Galang,Laura dan juga Andin.Ketiganya berpisah karena kelas Galang berada di lantai tiga.

"Gue ke kelas dulu ya Ra.Lho berdua hati-hati Ya."Lalu bergegas meninggalkan Laura dan Andin.

Laura dan Andin melangkah gontai menuju ke ruang kelas.Saat tiba dikelas suara tepuk tangan dan ucapan pujian  mengiringi langkah Laura.Teman sekelas Laura sangat senang melihat keberanian Laura melawan Nadia dan Geng nya yang selama ini sudah meresahkan.Bahkan tak jarang kebanyakan siswa pindah sekolah karena tidak tahan dengan bulyian yang dilakukan oleh Nadia.Bukan hanya itu ada hal yang tidak mereka ketahui jikalau Nadia pernah membunuh seorang siswa perempuan karena mengetahui rahasia besarnya.Dan hanya Laura saja yang mengetahui hal itu,karena disetiap sudut sekolah dipasang kamera cctv tersembunyi.Dan kamera itu terhubung dengan laptop milik Laura.Kamera cctv itu bahkan tidak diketahui oleh pihak sekolah karena Kakek Ahmad kakek dari Laura tidak mau memberitahukan hal tersebut.
Tak lama kemudian suara sepatu fentofel berbunyi nyaring tanpa guru yang mengajar akan segera tiba.

"Selamat pagi anak-anak."Sapa bu Eri pada murid-muridnya.

"Selamat pagi bu."Jawab Semua siswa dengan serempak.

"Okey ibu akan membagikan hasil ulangan biologi kalian minggu lalu.Dan bagi yang tidak lulus ulangan silahkan menghadap saya di ruang guru usai jam pelajaran.Mengerti?".Kata bu Eri.

"Baik bu." Jawab Siswa.

Bu Eri mulai membagikan satu persatu hasil ulangan biologi minggu lalu.Semua siswa telah memegang hasil ulangannya.Hanya tersisa satu lembaran yang masih dipegang oleh bu Eri bertuliskan nama Laura Putri Arjuna.Lalu bu Eri memanggil Laura ke depan.

"Laura Putri Arjuna silahkan kamu maju ke depan ya."Panggil bu Eri.

Deg...Jantung Laura sedikit berdegup lebih kencang.Tapi ia mencoba untuk rilex menghadapi bu Eri.Laura pun menurut dan langsung melangkah kedepan kelas.Ada rasa takut dan tegang yang bercampur jadi satu kek bubur kacang ijo.hehehehe

"Selamat ya Laura kamu menjadi siswa satu-satunya yang berhasil memecahkan rekor dengan nilai ujian biologi 100.Selama ini mengajar disini tidak ada yang bisa memperoleh nilai 100 karena soal yang saya berikan sangatlah susah.Tapi ibu sangat bangga kamu bisa menjawab semua pertanyaan dengan tepat dan benar.Andaikan ibu jadi kamu,ibu yakin ibu tidak akan bisa mendapatkan angka 100 ini."Kata Bu Eri memuji Laura.

"Alhamdulillah saya juga sangat senang bu."Jawab Laura.

"Kalian semua harus bisa menjadikan Laura sebagai panutan kalian.Jangan hanya bikin rusuh dengan tingkah yang nggak jelas."Sindir bu Eri kepada Mawar dan gengnya.

"Iya bu saya janji akan mempertahankan nilai saya.Dan apakah boleh saya duduk sekarang bu?"

"Oh tentu saja boleh banget.Silahkan".Bu Eri mempersilahkan Laura untuk kembali ke tempat duduknya seperti semula.

Senyum termanis Laura pun bermekaran sempurna di wajahnya.Semanis gulali.Membuat siapa saja yang memandangnya pasti dijamin tidak akan bisa berkedip lagi.Bu Eri lalu melanjutkan pembahasan materi minggu lalu yang masih ketinggalan karena waktu dihabiskan untuk ulangan.Suasana tampak aman tanpa kericuhan saat jam pelajaran biologi berlangsung.Semua siswa sangat serius menerima pelajaran yang dipaparkan meskipun otaknya sudah tertuju pada bakso mercon dan teh sosro mbok Siti.

Teng.teng.teng bel istirahat bernyanyi dari balik kelas.Bu Eri mengakhiri pelajarannya dan segera meninggalkan ruangan XI IPA 1.Semua siswa pun langsung berhamburan keluar mencari makanan seperti sapi yang dilepas dari kandang mencari rumput.Di pintu kelas XI IPA 1 ada seorang cowok sedang berdiri menanti kehadiran cewek idamannya.Siapa lagi kalau bukan Galang.

"Galang lho kok ada disini?Ngapain?"Tanya Laura saat keluar kelas dan melihat Galang.

"Ya ellah Ra lho pakai acara nanya lagi.Ya pasti nungguin lho lah."Jawab Andin.

"Gue nungguin lho berdua.Hayu ke kantin.Gue laper banget."Rengek Galang sambil menarik tangan Laura diikuti oleh Andin."

Saat tiba dikantin ketiganya memilih meja paling sudut biar bisa sambil nyander.

"Lho berdua mau makan apa? Biar gue pesanin sekalian".Kata Galang kepada Laura dan Andin.

"Makannya samain.Kalau Minumnya gue mau jus jeruk aja.Kalau lho mau apa Andin?"Laura bertanya kepada Andin.

"Gue mau jus stroberry aja Ra."Jawab Laura.

"Okey tunggu ya tuan putri pangeran mau pesanan tuan putri."Goda Galang kepada Laura.

"Cie.cie ehem.keknya ada yang bakal jadian nih."Goda Andin pada Laura.

"Apaan sih Ndin.Nggak lah.Mana ada senior suka sama junior kek gue." Balas Laura sambil memegang pipinya yang berubah seperti kepiting rebus.

Dan tak lama pesanan mereka pun tiba.Ketiganya begitu menikmati hidangan bakso mercon level 5 itu.Memang tidak bisa diragukan kalau bakso mbok siti adalah yang terbaik.Buktinya setiap jam istirahat kantin mbok siti selalu ramai dikunjungi.Ketika sedang makan tiba-tiba Laura keselek.

"Uhuk.uhuk.uhuk."Suara batuk Laura karena keselek.

"Lho kenapa Ra?Ini dan dulu biar enakan."Galang memberikan jus jeruk pesanan Laura.

"Gue nggak apa-apa kok.Cuma keselek doang."Lagi-lagi Laura membuat Galang terpanah dengan senyuman itu.

"Ya ampun Ra.Saat lho tersenyum gini hati gue rasanya adem banget.Pen gue jadi pemilik dari senyuman itu."Batin Galang.

"Udah kak Galang jangan bengong mulu ntar kesambet kan ribet urusannya.Harus di rukyah segala."Andin membuyarkan lamunan Galang.

"Hehehehe bisa aja lho Andin."Balas Galang.

Seusai makan Laura,Galang dan Andin kembali ke kelas masing-masing untuk melanjutkan proses belajar mengajar dikelas seperti biasa.Jarum jam berputar dengan begitu cepat.

Teng.teng.teng bel pulang bermelodi.Semua siswa berjalan keluar dan kembali ke kediaman masing-masing.Andin tidak lagi pulang bareng Laura karena beberapa waktu yang lalu Arjuna sudah memberikan hadiah kepada Andin berupa sebuah sepeda motor.
Andin berpamitan kepada Laura di depan Gerbang.
Sedangkan Galang sudah pulang terlebih dahulu karena ada urusan keluarga.Tinggallah Laura sendiri yang sedang menunggu taxi online pesanannya.Karena hari ini pak Saiful tidak bisa menjemput lantaran lagi nggak enak badan.
Dan akhirnya taxi online pun tiba.Laura bergegas meninggalkan sekolah yang sudah tampak sepi.
Sebuah yang tidak terduga menghampiri Laura.Ditengah jalan pulang taxi yang ditumpangi oleh Laura dihadang oleh segerombolan preman bertubuh kekar.Preman itu mendekat dan mengetuk kaca taxi tersebut.Sementara pak Supir sudah ketakutan dengan tindakan preman.

"Woi keluar lho."Panggil preman itu.

 "Aduh non gimana ini.saya nggak bisa bela diri."Kata Supir itu dengan nada seperti sedang meriang.

"Okey bapak tenang aja.Saya yang akan turun dan hadapi mereka.Tolong nanti bapak telfon polisi ya."

Laura pun membuka pintu taxi dan keluar.Laura menebak pasti ini adalah preman suruhan Nadia karena tidak terima atas perlakuan Laura pagi tadi.

"Lho semua mau apa?"Tanya Laura dengan santai.

"Wih Cantik-cantik galak juga ya."Kata seorang preman berwajah gosong.

"Lho harus membayar mahal karena udah buat malu bos gue."Bos yang dimaksud preman itu adalah Nadia.

"Oh iya?Terus gue harus nurut gitu ama lho semua?".Suara Laura menantang.

"Iya lho harus nurut."Jawab komplotan preman itu.

"Kalau gue nggak mau?".Laura terus menantang.

"Berarti lho harus mati.Ayo tangkap dia".Perintah kedua Preman tersebut.

Ya.bug.bug.bug suara khas orang berantem.Laura seorang cewek harus melawan empat orang preman bertubuh kekar itu.Tentu saja bukan lawan yang mudah untuk ditaklukkan.Laura harus berusaha keras untuk melumpuhkan lawannya dengan jurus bela diri yang sudah ia tekuni selama hampir sepuluh tahun lamanya.Perlawan demi perlawanan dihadapi oleh Laura dan para lawan pun sudah tak berdaya.

Dan bugh...suara tendangan keras dari Laura berhasil membuat preman itu menggelepar diaspal seperti ikan kehabisan air.Disaat yang bersamaan pula para pihak berwajib tiba di tkp dan langsung meringkus empat preman tersebut.

"Wah ternyata lumayan juga ya tenang tuh om-om.Badan gue jadi pegel gini."Gumam Laura kembali memasuki taxi dan melanjutkan perjalanan pulang.

Disisi lain Nadia tidak tenang karena sampai saat ini ia belum mendapatkan informasi apa pun dari preman bayarannya untuk meringkus Laura.Nadia mondar mandir di kamar sambil melihat benda pipih miliknya berharap ada informasi.Tapi nihil tak ada secuil pesan pun yang diterima.Bahkan beberapa kali ia mencoba menghubungi nomor preman itu tidak aktif.

"Ah sial.Saat gini aja lho nggak aktif."Batin Nadia.

Dirumah Galang Bunda Nana sedang menonton televisi dan tiba-tiba ada berita kejadian yang dialami oleh Laura.

"Selamat siang pemirsa.Siang tadi ada segerombolan preman yang menghadang seorang siswa cewek dari SMA 17 Jakarta.Menurut penuturan dari saksi selaku sang sopir taxi online yang ditumpangi oleh Gadis tersebut."Kata  Pembawa berita".

"Lho SMA Negeri 17 Jakarta itu kan sekolahannya Galang.Apakah Galang mengenal Gadis ini?"Batin Bunda Nana.

Tanpa berpikir lagi Bunda Nana langsung memanggil putra bungsunya itu.

"Galang sayang.Sini deh kamu buruan kesini.Ada info penting nih."

"Iya Bund.Galang otw turun."Melangkah menuruni anak tangga.

"Ada apa sih bund.kok heboh banget."Tanya Galang pada wanita paruh baya yang dipanggil Bunda.

"Itu lho sayang tadi Bunda nonton berita.Kata pembawa berita nya tadi ada kejadian preman menghadang taxi online yang ditumpangi oleh seorang siswa cewek dari SMA Negri 17 Jakarta.Itu kan sekolahan kamu sayang."Jawab Nana.

"Wah iya Bunda.Itu adalah sekolahan Galang."Jawab Galang santai tanpa melepas game ML.

"Nah bunda donk.Dan yang lebih kerennya si Cewek itu berhasil melumpuhkan kawanan preman itu."Puji Bunda Nana pada cewek itu yang tidak lain Laura.

"Iya Bund.Jago Banget ya."Jawab Galang.

"Tiba-tiba nada dering panggilan masuk dari aplikasi berwarna hijau yang tertera nama Bim bim.Sahabat Galang.

"Hallo Bim.Lho kenapa sih nelfon jam segini.Ganggu gue ngegame aja sih."Kata Galang dengan kesal karena gamenya terhenti akibat ulah Bimbim.

"Eh Galang pea gue nelfon lho karena ada hal penting yang mau gue omongin ama lho."Jawab Bimbim dengan judes.

"Ya udah lho mau bilang apa?Jangan bilang kalau lho mau masih tahu gue kalau tadi siang ada siswa cewek dari sekolah kita yang berhasil melawan preman saat menghadang jalan pulangnya."Tebak Galang .

"Lho kok tahu sih maksud gue.Tapi lho tahu nggak itu cewek siapa"?Tanya Bimbim.

"Gue nggak tahu fan dan nggak mau tahu.Karena bukan urusan gue."Celetuk Galang.

"Lho yakin nggak akan panik kalau gue sebut nama tuh cewek.?"Goda Bimbim.

"Nggak."Balas Galang singkat.

"Okey kita lihat aja reaksi lho.Dan cewek itu adalah Laura Putri Arjuna cewek yang lho dambakan selain ini Galang."Tutur Bimbim.

"Apa?Lho nggak ngeprank gue kan?"Selidik Galang.

"Ya nggaklah.Ngapain gue prank lho.Untung nggak rugi iya."Sambil terkekeh.

"Okey makasih Bim gue mau siap-siap ke rumah Laura."

Tut.tut.tut.Panggilan berakhir.Galang berlari menaiki anak tangga langsung menuju kamar mandi untuk melaksanakan mandinya.Lalu berpakaian rapi dengan celana jeans berwarna hitam sedikit robek dibagian lutut,dan padukan dengan hoodie putih.Paduan yang sempurna.Tak lupa menyemprotkan sedikit minyak wangi biar terkesan lebih memukau.

"Bund Galang mau jenguk teman sebentar ya bund."Pamit Galang sambil mencium tangan Nana.

"Hmm mau jenguk teman apa pacar nih?Kok rapi bener anak Bunda.Wangi lagi."Goda Nana pada anaknya.

"Nggak lama lagi akan jadi menantu Bunda."Kata Galang sambil berlari keluar menuju garasi.

Dijalan pikiran Galang tertuju pada seutas senyuman manis Laura yang terukir nyata.Tak lupa Galang membelikan parsel buah,buket mawar,ice cream coklat dan juga beberapa produk coklat.

"Tok.tok.tok..assalammualaikum."Suara ketokan pintu dan dibarengi dengan salam dari Galang.

"Waalaikumsalam iya sebentar ya."Jawab Bunga mama Laura.

"Lho nak Galang.Silahkan masuk ya.Nanti Tante panggilin Laura dulu ya.

"Baik tante."Jawab Galang sambil mencium tangan Bunga dan bergegas menuju ruang tamu.

Pasti banyak yang bertanya kenapa ya kok Galang tahu lokasi rumah Laura dan Bunga mama nya Laura pun sudah mengenal Galang.Ya karena Galang pernah mengantarkan Laura pulang saat pak Saiful telat menjemput Laura.Maka dari itu Galang tahu rumah Laura dan sudah mengenal Mama Bunga.Bunga menyuruh bi Ina  membuatkan minum untuk Galang sementara ia melangkah menaiki anak tangga untuk memanggil Laura dikamarnya.

"Laura sayang.Itu ada Galang dibawah.Kamu turun gih temani ngobrol.Mama ada arisan sama teman-teman mama."Kata Bunga.

" Lho kok tumbem nggak ngasih info dulu.Okey deh Ma.Laura turun sekarang."Balas Laura.

Laura pun bangkit menuju kamar mandi untuk mandi sebelum menemui Galang.Kali ini Laura memakai celana jeans putih dengan hoodie hitam.Perpaduan yang sempurna.Tak lupa menempelkan sedikit lipcream dibibirnya yang sudah berwarna merah alami.Dan waktunya ke bawah.

"Hai Lang.Udah lama ya nunggunya"Panggil Laura saat tiba diruang tamu.

"Ya lumayanlah tapi demi lho gue rela."Kata Galang.

Wajah Laura berubah jadi merah mendengar kalimat yang dikatakan Galang.Ada rasa senang menyelimuti hati Laura.Tapi disisi lain ada sebuah getaran hebat yang didalam semesta hatinya.Sebuah getaran cinta.Galang memberikan semua barang yang dibawa nya.

"Oh iya ini ole-ole buat lho."Sambil memberikan buket bunga,beberapa batang dan juga ice cream cornetto.

"Ye ice cream gue suka banget."Laura Kegirangan.

"Dihabisi ya Ra."Ucap Galang.

Laura mulai membuka kemasan ice cream dan memakannya dengan lahap.Laura memang sangat menyukai ice cream coklat.Oleh sebab itu Galang sengaja membelinya.Disisi Lain Galang tersenyum memandang wajah cantik Laura saat melahap ice cream pemberiannya.

"Please Ra.Jangan Buat gue insecure dengan senyuman maut lho itu.Gue nggak kuat Ra. "Bisik Galang dalam hati.

Sedang Laura sedang bergelut dengan ice cream itu. Tak butuh waktu lama ice cream itu habis.Laura  sangat menikmatinya.

"Uhh enak banget Lang.Makasih ya".Ucap Laura.

"Iya sama-sama Ra."Balas Galang.

"Oh iya lho kenapa kok tumben main ke rumah "Laura bertanya.

"Gue tadi lihat berita lho berantem ama preman jadi gue panik dan langsung kesini untuk mastiin kalau peri kecil ini Baik-baik aja."Jawab Galang.

"Heheheh maksih ya lho udah khawatir ama gue.tapi gue nggak apa-apa kok."Sambil menunjukkan tangan mulusnya tanpa lecet

Ditengah obrolan Galang berniat untuk menyatakan perasaan nya pada Laura tapi bukan di rumah ini melainkan di Taman.

"Ra,bisa keluar bentar nggak?" Tanya Galang.

"Ya bisa aja sih.Tapi mau kemana dan ngapain ?"

"Ada deh Ra.Penting banget.Gue mohon ya Ra."Galang memohon dengan merapatkan kedua tangannya ke depan.

"Iya udah gue siap-siap bentar ya."Jawab Laura sambil berlari ke atas.

Dikamar Laura mondar mandir seperti orang kebingungan.Laura bingung mau pakai baju apa.Dan tiba-tiba ada ide muncul.Laura membuka lemari berukuran besar yang terletak di sudut lalu mengeluarkan sebuah gaun selutut berwarna biru dongker yang diberikan Mama pada saat ulang tahun nya ke-16 tahun kemarin.Seperti dugaan gaun itu melekat sempurna di tubuh langsing milik Laura.Dipadukan dengan sepatu warna putih.Rambut dibiarkan terurai.Amazing.

Disaat menuruni anak tangga Galang menatapnya tanpa berkedip.Sumpah demi apa pun Laura sangat cantik.

"Hayu berangkat."ajak Laura pada Galang.

"Hayu tuan putri".Sambil menggandeng tangan Laura.

Tak lupa Laura berpamitan kepada bi Ina dan juga kepada Arjuna dan Bunga.Tujuannya agar mereka tidak panik saat menemui Laura tak ada dikamar.
Mobil sport Galang meninggalkan istana mewah milik Laura menuju taman kota.Kebetulan malam itu adalah malam minggu seperti biasa taman kota penuh dan sangat ramai dikunjungi.Bukan dari kalangan remaja saja tetapi juga dari kalangan orang tiba.Laura dan Galang memilih duduk di bangku yang berhadapan dengan air mancur.Galang tampak gugup saat berbicara.Beda dengan tadi di rumah.

"Hmmm Ra.Gue mau ngomong sesuatu ama lho."Kata Galang dengan Nada gugup.

"Iya ngomong aja kali.Gue ngga akan nonjok lho."Balas Laura.

Galang menghembuskan nafasnya dengan tenang.Lalu mencoba memenangkan diri.Mehilangkan rasa gugup yang menghampiri dirinya.Setelah merasa cukup tenang Galang meraih tangan Laura dan mengutarakan perasaan suka kepada Laura.

"Ra.Semenjak pertama kali gue lihat lho gue langsung jatuh cinta ama lho.Gue tahu mungkin ini terlalu cepat buat lho Ra.Tapi gue nggak bisa bohongi perasaan gue ama lho."Kurang lebih seperti itu pernyataan Galang.

Deg...Jantung Laura yang sedaritadi diam seketika berdetak dua kali lebih cepat.Deru nafas Laura tidak beraturan.Tapi Laura dengan cepat bersikap seperti semula.

"Apa yang lho suka dari gue Lang?"Tanya Laura.

"Ra.Cinta yang tulus itu tidak akan mengenal alasan.Jikalau ada alasan yang mendasari ketulusan cinta maka itu bukan lagi cinta Ra.Sebab cinta itu tidak menuntut sebuah alasan."Jawab Galang dengan mantap.

"Jujur gue sebenarnya juga punya perasaan yang sama kek lho.Apalagi perhatian yang lho kasih ke gue."Lirih Laura.

"Terus lho terima gue atau nggak?"Tanya Galang lagi dengan suara tak sabar.

"Iya gue mau."Jawab Laura tersipu malu.

"Yes kini Laura jadi milik Gue."Teriak Galang kegirangan.

Semua yang hadir menatap ke arah dua insan itu lalu memberikan ucapan selamat seperti sepasang suami istri.

Hari senin.Jarum jam menunjukkan pukul 6.00 WIB.Laura sudah berseragam lengkap dan langsung menuju meja makan.Seperti biasa Laura sarapan bersama kedua orang tuanya.Kebetulan Arjuna sudah pulang dari luar kota pada hari minggu sore.Jadi Laura bisa menikmati sarapan pagi dengan keluarga yang lembut.Dan Arjuna juga udah mengetahui tentang sosok Galang yang sudah menjadi kekasih putri kecilnya. Tentu saja mereka sangat mendukung pilihan hati anaknya itu.Karena sebagai orang mereka tidak bisa memaksakan kehendak pada putri semata wayang nya itu.Selagi Laura bahagia maka lakukan saja.Dari dalam  terdengar suara mobil sport milik Galang memasuki pekarangan rumah.Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu diiringi salam

"Assalammualaikum".Salam Galang dari balik pintu.

"Waalaikumsalam eh den Galang masuk Den."Kata bi Ina.

"Baik bi.Lauranya masih ada?"Sambil mencari keberadaan Laura.

"Laura mu masih ada tuh di meja makan.Mau sarapan."Bunga menjawab pertanyaan Galang.

"Eh tante maaf tante kirian udah berangkat."Galang menggaruk kepalanya yang nggak gatal.

"Ayo sarapan bareng Lang.Kebetuhan ayahnya Laura udah dateng dari luar kota.Laura udah menceritakan kamu kepada tante dan juga Papa nya.Jadi Papa nya Laura pengen berkenalan ama kamu."Kata Bunga sambil menuntun Galang menuju meja makan.

Saat tiba di meja makan Galang duduk di samping Laura dan berhadapan langsung dengan Arjuna papanya Laura.Galang belum berani menatap wajah Arjuna begitu pula dengan Arjuna yang sedaritadi sibuk menatap layar handphone  yang membuatnya nggak sadar dengan kehadiran Galang.

"Pa...Berhenti dulu donk.Lihat siapa yang datang."Mengambil handphone milik Arjuna dan menonaktifkannya.

"Emang siapa yang datang Ma?"Tanya Arjuna pada istrinya.

"Itu lho pa..."Menunjuk ke Arah Galang.

"Oh kamu yang namanya Galang?"Tanya Arjuna pada Galang.

Galang mulai mengangkat wajahnya.

"Iya om saya Galang."Sambil menatap wajah Arjuna.

"Kamu anak nya Ian?"Tanya Arjuna memastikan.

Deg...Ian.Nama Ayah Galang adalah Bastian.Sedangkan Ian adalah panggilan kesayangan keluarga dan para sahabatnya.

" Iya om.Saya anaknya Bastian biasa.Tapi maaf om darimana om tahu kalau Ayah saya dipanggil dengan sebutan Ian ?".

"Hahahah iya wajarlah saya tahu.Karena saya adalah sahabat SMA ayah kamu."Jawab Arjuna.

"Wah berarti Papa dan om Bastian  sahabatan?"Laura yang bertanya

"Iya sayang. "Jawab Arjuna.

"Dan perlu kalian tahu kalau kalian sudah dijodohkan sejak kecil.Tapi kalian sudah saling suka.Jadi nggak perlu repot-repot lagi.Tinggal nikah aja."

Ternyata Laura dan Bastian sudah dijodohkan sejak kecil.Dulu sebelum keluar negri Keluarga Galang dan Laura hidup berdampingan.Saat itu usia Galang dan Laura masih satu tahun.Jadi sangat wajar kalau keduanya tidak saling kenal satu sama lain.Meski baik Laura maupun Galang mencoba untuk mengingat apa yang sudah terjadi dimasa lalu tapi nihil tak kunjung mendapatkan jawab.

Beres sarapan pagi bersama kini Laura dan Galang berangkat menuju sekolah.Saat tiba di depan Gerbang satpam membuka gerbang dan mempersilahkan Galang masuk.Setelah memarkirkan mobilnya dengan sempurna Galang membukan pintu mobil dan keluarlah Laura.Semua pasang mata menatap heran ke arah dua sejoli itu yang jalan sambil bergandengan tangan.Banyak suara-suara sumbang yang terdengar di kuping Laura tapi Ia tak memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan nggak penting kek gitu.Kini Galang dan Laura sudah tiba di lantai dua tandanya mereka akan berpisah karena Kelas Galang berada di lantai tiga.Galang berpamitan kepada kekasihnya itu.Tak lupa kata motivasi yang menjadi bekal Laura.

"Lho  masuk ke kelas gih sayang.Jangan lupa tetap tersenyum ya.Karena senyuman lho itu semangat gue "Pesan Galang sambil membelai lembut pucuk kepala Laura.

"Iya lho juga ya.Belajar yang rajin."Sambil melambaikan tangan ke ke arah Galang dan melangkah memasuki ruang kelas.

Ruang kelas sudah ramai.Semua siswa sibuk dengan urusan masing-masing.Laura menghampiri Andin yang sudah duduk di bangkunya dan fokus membaca buku.

"Selamat pagi Ndin."Sapa  Laura lembut.

"Eh lho udah dateng ya Ra.Selamat pagi juga ya jagoan."Balas Andin.

"Jagoan gimana maksudnya Andin ".Menaikan sebelah alisnya.

"Jangan karena udah ngehajar preman itu".

Semenjak peristiwa Laura menghajar preman itu ia pun dinobatkan sebagai primadona menggantikan Mawar.Sementara Geng Cubby semakin menaruh dendam kebencian pada Laura.Sebab semenjak kehadiran Laura sebulan di sekolah itu telah merubah semua nya secara drastis.Bahkan menggantikan posisi Mawar sebagai primadona.Dan mengambil hati Galang yang sebenarnya sangar dicintai oleh Nadia.Walaupun sering kalah tapi tidak membuat mereka kapok untuk membuat onar.Malah secara terang-terangan geng cubby melakukan aksi bullying nya.

Hari-hari berganti dengan cepat.Jarum jam berputar dengan gesit.Tak terasa  udah enam bulan  Laura berada disekolah barunya itu.Tidak lama lagi Galang akan lulus.
Dan Galang pun audah memilih kuliah diJakarta biar tidak terlalu berjauhan sama Laura.Tindak bully pun kian berkurang.Laura merasa kalau geng cubby sudah tidak seperti dulu lagi.Tapi ternyata semua itu di luar prediksi.Pada suatu hari geng cubby saat Laura izin untuk libur karena kurang enak badan.Ini adalah kesempatan emas untuk membully Andin si Cupu yang selama ini sudah tidak di bully.Dan tepat jam istirahat tiba Nadia masuk ruang kelas XI IPA 1.Dengan kasar ia menampar Andin.Bukan sampai disitu saja Mawar juga menginjak kacamata milik Andin dan mengambil seluruh uang jajan serta kartu atm yang sempat di berikan oleh Laura.Belum puas dengan tindakannya.Mawar menyeret Andin secara brutal menuju lapangan basket.Disana sudah tersedia air berwarna-warni.Ada sebuah gunting.Andin ditarik paksa untuk menyiram air warna itu tubuhnya sendiri.Tapi Andin menolak dengan alasan ia tak memiliki seragam lagi.Mendengar penuturan dari Andin bukannya iba malah mereka semakin gila menyiksa nya.Rambut panjang Andin digunting paksa.Baju seragamnya di robek hingga terlihat baju kaos bagian dalam.Ada siswa yang kasian melihat kondisi Andin tapi ada pula yang menikmati dengan suara tawa dan merekam lalu memposting di akun sosial media milik mereka sebagai bahan candaan.

Disisi lain Laura menilik firasat yang buruk tentang Andin.Sebab beberapa kali Laura mengirim chat nggak dibalas. Ditelpon pun nggak aktif.Laura mulai panik dan tanpa berpikir lagi ia meraih kunci mobil sport keluaran terbaru yang dibelikan papanya kemarin menuju sekolah.Sekitar 30 menit Laura tiba disekolah.Satpam menyadari kehadiran Laura langsung membuka gerbang.Laura tidak sempat memarkirkan mobilnya dengan baik.Kareba mereka Laura mendengar suara rusuh dari lapangan basket.Suara ketawa itu mengundang Laura untuk menghampiri lapangan basket.Sedang geng cubby yang sedang asyik bermain dengan Andin tidak menyadari kehadiran Laura begitu pula siswa yang lainnya.

Terlihat Mawar menyiram air berwarna ketubuh Andin.Sontak Laura langsung marah dan menghampiri geng cubby.

Plak suara tamparan keras mendarat di wajah Mawar hingga membuat sudut bibirnya berwarna merah.Dan saat bersamaan Nadia menjambak rambut Laura dari belakang.
Dan tiba-tiba bugh.sebuah tendangan dari Laura mengenai perut Nadia.Nadia pun langsung tersungkur dilapangan basket.
Laura terus menendang Nadia dan menginjak perutnya sehingga terdengar suara meringis kesakitan.Setelah membuat Nadia tak berdaya kini tiba giliran Mawar.Tapi sebelum itu Laura memapah Andin untuk berdiri.Dan tak lupa Laura bertanya siapa yang sudah merobek seragam yang dikenakan Andin.

"Ndin bilang saya gue siapa yang udah berani ngerobek seragam lho."Tanya Laura penuh amarah melihat kondisi Andin yang tragis.

"Mawar Ra."Jawab Andin dengan suara isak.

Laura lalu membuka hoodie yang dikenakan dan memberikan kepada Andin.Laura menatap tajam ke arah Mawar yang membuat Mawar ketakutan.Laura mendekati Mawar sementara Mawar terus mundur.

Plak..."tamparan pertama karena lho udah mencemari nama baik sekolah."

Plak ..."tamparan kedua karena lho udah ganggu hidup Andin."

Plak...."tamparan ketiga karena lho udah ngerobek seragam Andin.

Plak..."tamparan keempat karena lho udah  sok berkuasa di sekolah ini."

Plak..."tamparan kelima  karena lho dan Geng lho udah buat adik sepupu gue Ghia meninggal bunuh diri karena lho buly."

"Plak...tamparan keenam karena lho udah ngambil seluruh uang Andin."

"Plak...Tamparan ketujuh karena lho udah melanggar aturan gue."

"Plak... kedelapan karena lho udah bangunin macan yang sedang tidur."

"Plak...tamparan kesembilan karena lho udah pernah nampar gue."

"Plak...tamparan kesepuluh peringatan buat lho jangan ganggu Andin atau pun orang lain.Karena lho nggak akan hidup dengan tenang."

Sepuluh kali tamparan berhasil membuat Mawar terkulai lemah tanpa suara.Laura seperti kerasukan.Semua orang menatap takut ke arah Laura.Tak ada suara apa pun.Siapa sangka Laura yang terkenal sepur lembut kini berubah menjadi dingin dan ganas.

"Ada yang merekam tindakan bejat merek?"Teriak Laura.

Semua siswa saling pandang satu sama lain.

"Gue nanya siapa yang udah sempat ngerekam tindakan mereka? Lho mau nasibnya kaya mereka?"Sambil menunjuk ke arah Mawar dan Nadia.

"Gue yang udah ngerekam tindakan mereka.Dan gue juga udah posting di sosial media."Jawab salah satu siswa berwajah lugu."

Plak...hapus postingan itu sekarang atau lho akan tahu akibatnya."Ancam Laura.

"Iya gue bakalan hapus video nya dan juga postingan sekrang."Mengambil hp dan langsung menekan tulisan delete video dan delete postingan.

"Lang buruan ke lapangan Basket.Itu pacar lho kek kesurupan."Kata Alex.

"Laura lagi di Rumah.Dia nggak enak badan."Jawab Galang.

"Iya tapi tadi barusan dia datang dan menghajar geng Cubby hingga babak belur.Makanya lho buruan samperin.Tenangin dia."

Galang langsung berlari dari lantai tiga menuju lapangan basket.Saat tiba dilapangan basket Galang melihat Andin berwarna.Disampingnya berdiri Laura.Dan dihapannya Mawar,Nadia,Nida dan Sindy terkulai lemah tak berdaya.

"Laura..."Panggil Galang.

"Galang..."Menatap ke Arah kekasih.

"Ya Allah lho nggak apa-apa kan Ra?Lho katanya lagi sakit jadi nggak usah ladenin Lampir-lampir ini.Kasihan tenaga lho Ra."Sambil memeluk erat Laura.

"Sayang izinin gue buat mengakhiri drama yang mereka buat.Hari ini gue bakalan bongkar semua rahasia dan identitas Mawar dan Nadia selama ini."Izin Laura pada Galang dan dibalas dengan anggukan kepala.

"Okey guys jadi hari ini gue bakal kasih tau identitas asli Mawar dan Nadia.Gue yakin lho semua pasti ngga akan percaya tapi tenang aja gue punya semua buktinya."

Laura pun mulai membongkar satu persatu kebusukan Mawar dan Nadia sembunyikan selama ini.

"Rahasia pertama,Orang tua Mawar dan Nadia hanyalah penjual mie ayam.Karena gengsi dengan profesi orang tua maka dengan sangat terpaksa Mawar mengaku anak dari pemilik sekolah ini.Padahal anak dari pemilik sekolah ini adalah bokap gue dan itu artinya gue adalah cucu dari pemilik sekolah ini.Sedang Nadia berbohong sebagai sahabat Mawar."Kata Laura sambil menunjukkan video.

"Rahasia kedua  Mawar dan Nadia adalah penyebab dari kematian Ghia Intan Pertama.Semua itu dilakukan karena Ghia mengetahui rahasia pertama mereka.Dan lho tahu siapa itu Ghia?Dia itu sepupu gue."Sambil menayangkan tindakan kejam Mawar dan Nadia terhadap sepupu Laura.

"Rahasia terakhir Nadia adalah seorang PSK."Sambil menunjukkan video Nadia sedang bercumbu mesra bersama pria hidung belang.

"Mulai detik ini nggak ada lagi pembulyian disekolah ini.Kalau hal ini terjadi lagi maka pelaku akan segera menemui azalnya."Ujar Laura pada mengakhiri pembongkaran rahasia Nadia dan Mawar.

Galang tersenyum kagum sekaligus bangga melihat keberanian Peri kecilnya melawan pembuliyan yang terjadi di sekolah.

Polisi telah tiba di lokasi.Para Wartawan hendak meliput kondisi Andin tapi Laura menolak dan hanya menyampaikan bahwa Andin sedang syok dan tidak boleh diganggu.Jikalau tidak akan berdampak pada psikologi nya.Laura membawa Andin menjauh dari sorotan kamera dan menuju tempat parkir dibantu oleh Galang.Ketiganya langsung menuju rumah Laura dan untung saja di rumah Bunga dan Arjuna sedang keluar jadi aman untuk mengganti baju Andin.Kalau ada Bunga atau Arjuna maka masalahnya semakin ruwet.Andin langsung menuju kamar Laura untuk mandi.Usai mandi Andin ke ruang tamu dan menikmati cemilan buatan bi Ina bersama Laura dan Galang.Sambil sesekali bercanda melepas trauma.

Disisi lain Mawar dan Nadia di pidana dengan hukuman minimal 6 tahun penjara.Keduanya menyesal atas tindakan mereka yang semena-mena terhadap orang lain.Dan semenjak kejadian itu nggak ada lagi pembulyian yang terjadi di sekolah SMA Negeri 17 Jakarta.

Tamat...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun