Mohon tunggu...
Sri Indriyani
Sri Indriyani Mohon Tunggu... Jurnalis - Hai nama saya sri indri yani biasa disapa indri.Aku seorang Mahasiswa dari Bandung.Saat ini Aku sudah memasuki semester 4.Dengan program studi Ilmu Jurnalistik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama aku indri.hobby saya menulis.cita-cita menjadi seorang jurnalis yang hebat.Saat aku sedang menempuh pendidikan di salah satu kampus swasta di Bandung.Menulis adalah bagian dari hidup ku.Karena dengan menulos aku bisa meluapkan segala jenis bentuk emosional didalam jiwa.Aku punya tips nih jika kalian memilki masalah jangan dilampiaskan kepada orang lain,tapi coba lampiaskan lewat tulisan itu rasanya di jamin plong banget.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Melawan Pembullyan

24 Februari 2021   22:15 Diperbarui: 24 Februari 2021   22:26 2284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Andin hanya mengangguk pelan.Lalu Ia melangkah gontai menuju jajaran baju dan mulai memilihnya.Sesekali ia tersenyum ke arah Laura.Laura tampah bahagia melihat senyum yang mekar di wajah polos Andin.Setelah merasa cukup mereka pun kembali ke rumah masing-masing.Tak lupa Laura memberikan bahan pokok untuk mama Andin.

Waktu bergulir dengan begitu cepat sehingga tak terasa Laura sudah sekolah ditempat barunya selama sebulan lamanya. Laura semakin dekat dengan Dua.SeMentara Geng Cuby masih belum puas karena balas dendam mereka menuai hasil.Kini Andin sudah dibelikan motor oleh Arjuna papa nya Laura.Hal itu membuat Andin dan Laura semakin akrab.Seperti biasa Laura melewati aktivitas sehari-harinya.Pagi itu Laura buru berlari menuruni anak tangga.Tiba-tiba Laura terpeleset dan "arrrhhhgggg...Teriak Laura  namun tubuh Laura tidak menyentuh lantai.
Ya tubuh Laura ditangkap oleh pria tampan siapa lagi kalau bukan Galang Sebastian.

" Ya ampun Ra wajah lho terbuat dari apa sich kok mulus gini.Sumpah demi apa pun lho cantik banget Ra."Batin Galang.

"Duh Galang kok  manis banget sih kek martabak aja."Gumam Laura.

"Lho nggak kenapa-kenapa kan?"Tanya Galang dan membuyarkan lamunan Laura.

"Iya gue nggak apa-apa kok.Makasih ya lho udah menyelamatin gue."Jawab Laura.

"Ya udah lho hati-hati ya.Gue nggak mau lho kenapa-kenapa Ra. Duh keceplosan lagi nih mulut apa ember sih."Sambil memukul bibirnya.

"Lho kenapa kok aneh gitu Lang?"Tanya Laura saat menyaksikan tingkah konyol Laura.

"Hehehe nggak apa-apa Ra.Eh btw lho kenapa semalam nggak balas WA gue ?".Tanya Galang kepo.

"Gue ketiduran hehehe maaf ya?."

"Iya nggak apa-apa kok gadis manis."Sambil mengelus lembut rambut gadis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun