Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisruh Lembaga ACT, Humanitarian Business atau Humanitarian for Business?

5 Juli 2022   08:10 Diperbarui: 12 Juli 2022   23:15 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ACT / Harian Nusa.com

Mobil mobil mewah tentunya memerlukan biaya perawatan dan operasional tinggi yang menggerus dana operasional. 

LK juga akan kesulitan memberikan gaji sedemikian tinggi saat dana operasional terbatas karena pemasukan sedikit. Darimana kemudian gaji petinggi dibayarkan, tentu saja dana programlah yang dipotong.

Ketika dananya dikurangi kegiatan di masyarakat rawan tertunda atau dilaksanakan dengan kualitas yang tak semestinya. Dari sini masyarakat bisa saja menaruh kecurigaan ada penyelewengan ketika situasi dan kondisi sebuah program tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. 

Selain fasilitas dan program, dugaan penyimpangan dana bisa dideteksi dari perubahan gaya hidup pengurusnya. 

Jika sebelum menjabat mereka mempunyai taraf hidup biasa saja kemudian setelah menjadi pengurus hidupnya menjadi luar biasa punya segalanya, kondisi itu bisa menjadi pertanda. Tanpa bisnis yang sukses, tanpa warisan harta bejibun, orang tak bisa menjadi kaya mendadak. 

Saya tidak tahu bagaimana sistem kepengurusan di dalam organisasi ACT. 

Di organisasi kami dulu ada dewan pengawas dan direktur pelaksana. Mereka mempunyai masa jabatan terbatas dan dipilih berdasar rekam jejak yang baik dalam hal kemampuan dan integritas. Figur yang dikenal publik silih berganti menempati berbagai posisi di dewan pengawas dan direktur pelaksana. 

Masa jabatan terbatas tentu meminimalisir penyalahgunaan jabatan akibat konflik kepentingan. Nama nama yang  sudah dikenal publik membuat 'mutu' lebih terjamin. 

Berbeda jika sebuah LK nasional bahkan internasional yang didirikan dan dioperasikan oleh seseorang atau kelompok tertentu tanpa pergantian. Dana yang besar dengan pengawasan minim akan membuat orang orang yang semula idealis dan berintegritas baik menjadi sosok yang doyan uang. 

Pengumpukan dana berkedok agama dan kemanusiaan sangat rawan diselewengkan. Masyarakat yang menyumbang tak terlalu peduli dana tersebut diapakan. Bagi mereka, menyumbang adalah bentuk kepedulian yang berbuah pahala.

Oleh sebab itu ada saja LK yang dibisniskan. Dana yang diraup memang dipergunakan untuk kegiataan kemanusiaan. Namun hanya sedikit saja, sisanya yang banyak dibuat bancakan pengurusnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun