Mohon tunggu...
Soufie Retorika
Soufie Retorika Mohon Tunggu... Penulis - Penyuka seni, budaya Lahat

Ibu rumah tangga, yang roastery coffee dan suka menulis feature, juga jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kue Kacang dan Cerita Cinta

25 Agustus 2021   22:34 Diperbarui: 25 Agustus 2021   22:55 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.pribadi, Kopi tubruk dan kue kacang

Segera Ronny menghidupkan motor dan masih berpikir panjang dengan keinginan aneh Sari yang hanya secuil tapi bakal membuatnya pusing. Sebab ia sendiri tidak berani menanyakan lebih jauh, sementara ia sendiri tidak tahu tempat mencari kue kacang yang dimaksud. Dan akan lebih salah lagi pabila pulang dengan tangan kosong.

Menjeda kegundahannya lelaki itu mondar-mandir berkeliling lebih dulu mencari belanjaan warung kopi hari ini. Sebab biasanya tugas Sari yang berbelanja mengisi warung mereka. Namun sejak sakit,terpaksa dirinya yang menjalankan kegiatan rutin. Meski Sari tetap membantu kegiatan di warung kadang-kadang, jika penyakitnya kambuh biasanya ia langsung merebahkan diri.

Dan  akhirnya setelah berkeliling mencari-cari belanjaan selesai, dirinya tersadar. Untuk menanyakan pada beberapa langganan Sari, toko kue yang biasa didatanginya. Meski dua toko kue yang diyakini Ronny merupakan langganan Sari sudah didatangi semua, namun tak satupun yang bisa memberikan jawaban jenis kue kacang yang disukai perempuan itu.

"Bojoku biasane tuku kue kacang ya mbak?"

"Kue kacang opo?"

Penjaga toko yang mengenali pasangan Ronny dan Sari segera mendekat dan menjawab. Bahwa biasanya Sari justru membeli brownies kesukaan Ronny. Atau Ice cream cake yang juga merupakan kesukaan lelaki itu.

Dengan detail lelaki itu bercerita bahwa Sari meminta kue kacang, dan kini ia sedang sakit. Ronny takut bertanya lebih banyak lagi pada perempuannya itu. Penjaga toko kue sepertinya tak bisa memberi solusi, dirinya bahkan menyuruh Ronny untuk menelpon atau meminta gambar kue seperti yang diinginkan Sari.

"Ah... Mumet, gak usah dulu mbak."

"Bojoku lagi baperan, sejak sakit bawaannya marah melulu atau nangis."

Usaha Ronny mengintip mainan gawai yang dipegangnya untuk mencari-cari yang biasa dibuka Sari melalui gawai miliknya. Ternyata itupun tak dijumpai, sebab Sari bukan tipikal perempuan yang suka berbelanja via gawai alias belanja online. Yang ada sejumah gambar-gambar, lukisan, asesoris, tutorial masak memasak, tutorial membuat berbagai ketrampilan tangan yang tak ada kaitan dengan kue kacang. 

Sari yang sejak kepergian Ronny berbelanja, dirinya yang bisa menyebutkan satu kelegaan dari keinginannya terasa amat lega. Dan sudah membayangkan kue kering kacang tanah yang biasa dibeli di warung Mbok Marni yang tak jauh dari warung kopi mereka. Kue kering kacang tanah yang jadul dan teramat kuno bentuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun