Mengapa repot-repot ketika kebodohan semata-mata tampaknya seperti itu?
Mengapa tinggal ketika hati bebas dan pikiran siap?
Apakah konyol mendapati diri kita masih sangat terganggu?
Apakah salah mempertanyakan nasib yang selalu mengikat kita tertambat?
Mengapa yang baik selalu yang buruk dan yang buruk menjadi lebih buruk?
Benarkah semakin sulit kita bertarung, semakin dalam kita tenggelam?
Apakah kehidupan berubah menjadi retorika kecil yang menyedihkan?
Apakah kita adalah penampil di atas panggung yang dipaksa masuk ke dalam sandiwara?
Apakah sudah waktunya bagi kita untuk naik ke kapal selam satu orang ini?
Akankah begitu jika kita lakukan, perjalanan kita akan dimulai?
***
Solo, Selasa, 2 Maret 2019. 3:43 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko