Mohon tunggu...
Sonideritus Bandung
Sonideritus Bandung Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu, Siapakah yang Melahirkanmu?

14 April 2021   14:13 Diperbarui: 14 April 2021   14:15 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu, siapakah yang melahirkanmu?

                                                                          

Aku terlempar jauh dari pelabuhan hatiku

Telah lupa jalan pulang

Jejak dakiku perlahan diterpa badai lelah

Musim bahagiaku telah berlalu

Pekan senyumku sirna

Hari syukurku tenggelam

Dalam lautan galau

Jam tawaku terbawa

Oleh dahan kehampaan

Kini, Hanya detik sedih yang melilit jiwaku

Kubertanya

Rindu, siapakah yang melahirkanmu?

Unit san Fillpe

 

Izinkanlah

 

Ibu, jika hujan bulan april ini adalah arah mata angin untuk membawamu kembali

Izinkanlah aku menjadi lokasi tempat sandar dahagamu

Ibu, jika hujan bulan april ini sebagai lonceng reuni

Izinkalah gong sukaku berdendang riang bersama detik jam yang tiada henti

Ibu, jika hujan bulan april ini hadir sebagai lembaran baru

Izinkanlah aku menjadi tinta dalam penamu

Ibu, jika hujan bulan april ini hadir sebagai kosmos baru

Izinkalah aku menanam rindu pada kalbumu

Malang, april 2021

 

Tertimbun pilu

Saat musim gugur tiba

Daun-daun letih merayu ranting

Sungguh!!

Cemas ini makin betah

Mengingat wajahmu

Yang tertimbun pilu

Menanti rindu yang tak sibuk

Unit San Fillipe

 

 

Dewa Damai

 

Di penghujung malam ini

Biarkanlah rindu ini

Terlelap dalam pelayaran malammu

Di penghujung malam ini

Biarkanlah mimpi yang tak sempat ku raih

Menyingsing bersama senyummu esok pagi

Di penghujung malam ini

biarkanlah mahligai batinku

Merangkul kembali amarahku dalam lampion "maaf"

Sekali lagi dan lagi

Biarkanlah aku menjadi dewa damai

Unit San Fillpe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun