Katakan semua yang ingin Kau luapkan. Aku tahu Kau lelah, Kita bisa melewatinya. Duka itu harus Kau bagi, dengan Ku
Puan, kau tercipta dari cantiknya daun surga bukan api nerakacp
Lembut mengisi ruang kosong. Tabur benih mimpi yang sempat tertunda. Tapaki satu demi satu lubang yang hampir tertutup.
Para mantan melepas baju kehormatan. Terlupakan oleh orang dari kampung halaman. Sejarah kelam melekat dalam ingatan
sebatang rokok filter kubakar. sembari jemari tangan menari-naridi atas huruf-huruf laptop.
disaat aku membutuhkan dirimu, lampau sudah kumenanti. sampai rerumputan mengering juga
masih mengepulkan asap aromanya jauh mengembara menembus sukmaku
Hidup ini tentang kita dengan Tuhan. Tak satupun terjadi tanpa Tuhan. Bahkan saat kita menolak-Nya. Karena Dia adalah segalanya kita.
Buku antologi puisi "Ibu" terbitan diomedia berisi puisi tentang ibu dari 106 penyair indonesia
Mungkin harap sebagai sandaran. Sayang... Malang. Patah di tengah jalan. Rindu pun tiada lagi tersampaikan
Mahasiswa... Warga kampus si generasi pengubah dunia, Kuliah dengan pakaian sederhana, Tapi, jawaban bagi rakyat yang tertindas dan merana.
Elangku, tetaplah engkau menjadi dirimu. Tunjukkanlah pada dunia tajamnya pandangan mata batinmu
Anakku ku ucapkan, Selamat datang di dunia yang fana
selagi embun pagi tak lagi menyelimuti hati, tengoklah alam menyambut dengan senyuman
Coba kau lihat tulisanmu yang telah lalu. Terlalu mendayu untuk kau santap di sela sarapan pagimu
Terang di antara gelap yang memadat. Hanyalah pengelihatan yang terganggu sesaat
Doaku selalu untukmu. Kusematkan dalam akhir tiap sholat 5 waktuku
Setiap dikau terlelap, orangtuamu selalu berharap, milyaran kebaikan akan menatap, dirimu buah hati yang tercinta
Di penghujung sabar, akhirnya senyummu terlihat kini semakin cerah