Mohon tunggu...
Sofia Grace
Sofia Grace Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Seorang ibu rumah tangga yang hidup bahagia dengan suami dan dua putrinya. Menggeluti dunia kepenulisan sejak bulan Oktober 2020. Suka menulis untuk mencurahkan isi hati dan pikiran. Berharap semoga tulisan-tulisan yang dihasilkan dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta yang Mengampuni (4 - Selesai)

30 Juli 2022   14:01 Diperbarui: 30 Juli 2022   14:02 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sembilan tahun kemudian, tampaklah seorang wanita dewasa dan seorang gadis remaja sedang menaburkan bunga di dua buah makam yang berdampingan. Selanjutnya mereka menyiramkan botol berisi air ke tanah yang sudah harum semerbak itu.

"Mas Budi, Mbak Mia, hari ini Amelia genap berumur lima belas tahun. Maafkan saya baru bisa membawanya kemari setelah perjuangan tanpa henti kami di Tiongkok selama sembilan tahun. Anak kita sekarang sudah bisa berdiri dan berjalan sendiri dengan menggunakan satu tongkat penyangga. Dia tumbuh menjadi gadis yang cantik, baik, mahir berbahasa Mandarin, dan memainkan berbagai alat musik. Amelia juga sangat mandiri mengurus dirinya sendiri. Ia suka membuatkan saya sarapan. Masakannya enak sekali. Kali ini kami pulang ke Indonesia untuk selamanya. Amelia ingin tinggal dekat dengan papa-mamanya sehingga bisa datang berkunjung setiap waktu...."

Gadis remaja rupawan yang ternyata adalah Amelia itu berkata lirih,"Papa, Mama...apa kabar? Baik-baik ya, di surga. Amel tidak akan pergi jauh-jauh lagi. Amel dan Bunda akan sering-sering datang ke sini mengunjungi Papa dan Mama...."

Angin semilir berhembus pelan di telinga pasangan ibu dan anak itu. Seolah-olah sedang menyambut kedatangan mereka berdua yang teramat dirindukan kedua penghuni makam tersebut.

Selesai

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun