dalam bayang-bayang malam, di mana gema mendesah
di mana dulu cinta bersemi, kini bisikan mati
tiada cinta yang tersisa, tiada bara api yang membara
di hati yang hampa ini, tempat kenangan berputar
bintang-bintang di atas, mereka menangis dan berduka
untuk cinta yang memudar, untuk mimpi yang menyedihkan
tiada harapan yang bertahan di negeri terpencil ini
di mana hati dulu terjalin, kini menjadi butiran pasir
dalam keheningan, gema tawa memudar
saat kesepian berkeliaran, dalam kegelapan terbentang
tiada cinta yang tersisa, tiada pelipur lara ditemukan
di tanah tandus ini, tempat impian tenggelam
lewatlah sudah hari-hari pelukan lembut
hilang dalam kabut, tanpa jejak
tiada cinta yang tersisa, tiada kehangatan tuk dibagikan
di ruang kosong ini, tidak bisa diperbaiki lagi
namun dalam keheningan, terdengar bisikan
secercah harapan, bagaikan burung yang terbang cepat
meski cinta mungkin goyah, dan impian mungkin memudar
harapan tetap ada, melewati kutukan bayang-bayang
jadi, marilah kita berpegang pada benang cahaya
dan berani menghadapi kegelapan, meski malam hari
karena pada akhirnya, meski cinta mungkin pergi
harapan tetap ada, terukir di setiap hati
***
Solo, Selasa, 2 April 2024. 10:04 am
Suko Waspodo