Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan.Soetiyastoko | Lanskap Kata-Kata, Penghancur Masa Depan Anak Indonesia

19 September 2025   00:44 Diperbarui: 19 September 2025   00:44 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Endang JACK Setiawan keinginan besarnya: Generasi penerus tumbuh hebat.Dok.Pri.

Mental miskin tidak diwariskan melalui gen, tetapi melalui kata-kata, sikap, dan lanskap emosional yang diciptakan orangtua dan guru.

Dampaknya bukan hanya pada individu, tetapi pada keseluruhan tenun sosial dan kualitas sumber daya manusia bangsa.

*Hikmah*

Hikmahnya terletak pada kesadaran bahwa kekayaan sejati yang harus kita perjuangkan untuk generasi mendatang adalah kekayaan mental.

Seberapapun besarnya tantangan ekonomi, selama lanskap hati seorang anak subur oleh dukungan, kepercayaan, dan kata-kata yang membangun, ia memiliki peluang untuk menjadi pemenang dalam kehidupannya.

*Pelajaran yang Dapat Dipetik*

1. Kekuatan Kata-Kata:

Orangtua harus menyadari bahwa setiap ucapannya adalah cetakan bagi realitas anak. Pilihlah kata-kata yang membangun, memberi rasa aman, dan memacu pertumbuhan, sekalipun dalam kondisi sulit.

2. Peran Negara yang Holistik:

Pemerintah dan pemangku kebijakan harus memperluas definisi pengentasan kemiskinan. Program pemberdayaan harus menyentuh aspek psikologis, melalui kampanye komunikasi, parenting education, dan integrasi kesehatan mental dalam layanan publik.

3. Investasi pada Guru:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun