Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Soetiyastoko | Pejabat Publik: Pengabdi Bangsa, Petugas Partai atau Pencari Untung?

6 Desember 2024   22:36 Diperbarui: 2 September 2025   18:44 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana membalas budi para penyandang dana. Para sponsor ini tentu ingin mendapat keuntungan. Mungkin materi, mungkin juga kebijakan yang menguntungkan mereka.

Yaa ! Kita tak boleh terlalu skeptis bin  sangsi alias meragukan. Mari kita doa-kan, agar Allah Swt, arahkan mereka untuk mengabdi. Seperti Patriot yang tulangnya berserakan, antara Karawang-Bekasi. Rela mati bahkan tanpa pernah terima gaji !.

Bukankah, Allah Swt telah memerintahkan kita, untuk selalu berprasangka baik.

Janji Allah Swt, akan mengiyakan setiap prasangka hamba-Nya. Ayo, biasakan berprasangka baik dan berbuat baik.

Kesimpulan

Seorang pejabat publik seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat. Mereka harus memiliki integritas yang tinggi, bebas dari korupsi, dan selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi. Namun sistem perekrutan  wakil Rakyat tak menjamin hal itu.

Dalam berbagai kasus yang telah divonis di Pengadilan, membuktikan sistem perekrutan kader partai dan pejabat publik --tak mampu menjamin  tindakan tercela itu.

Korupsi adalah kejahatan yang tidak hanya merugikan negara, tetapi juga merusak tatanan sosial dan moral masyarakat.

Saran

Pendidikan  Kepribadian:
Moral, etika harus dibenahi. Pendidikan akhlak dan upaya menanamkan integritas, nilai-nilai agama --harus diutamkan, didahulukan, sebelum ilmu yang lainnya.

Peningkatan Transparansi: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun